MUI Kota Sukabumi Kecam Aksi Kekerasan Terhadap Ibu Kandung di Cibeureum

Polsek Cibeureum saat mengamankan pelaku pemukulan ibu kandung di Kampung Sudajaya RT1/4, Kelurahan Cibeureum
DIAMANKAN: Polsek Cibeureum saat mengamankan pelaku pemukulan ibu kandung di Kampung Sudajaya RT1/4, Kelurahan Cibeureum Hikir, Kecamatan Cibeureum, Rabu (27/7).(FT: BAMBANG/RADARSUKABUMI)

SUKABUMI – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sukabumi, mengecap adanya aksi kekerasan terhadap ibu kandung yang terjadi di Kampung Sudajaya RT1/4, Kelurahan Cibeureum Hikir, Kecamatan Cibeureum.

Ketua 3 Membawahi Komisi Fatwa, Komisi Hukum dan Perundang Undangan MUI Kota Sukabumi, Apep Saepulloh mengatakan, tindakan anak yang tidak terpuji ini sudah melampaui batas.

Bacaan Lainnya

” Berbicara ah saja, sudah tidak boleh apalagi melakukan tindakan kekerasan. Karena ridho Allah SWT itu ada di ridho orang tua, murkanya Allah SWT juga ada di murkanya orang tua. Ini sangat kejam sekali dan merupakan dosa besar,” kata Apep kepada Radar Sukabumi, Rabu (27/7).

Lanjut Apep, ketika memiliki orang tua yang sudah rentan usia seharunya dijaga dengan baik sebab orang tua merupakan pintu surga dan pintu rizki. “Seharunya si anak ini, tidak membangkang apalagi menyakiti prang tua dengan fisik. Orang tua itu adalah pintu rizki dan pintu surga,” ungkapnya.

Menurutnya, saat ini sudah terjadi pergeseran prilaku umat Islam. Sebab itu, perlu meningkatkan pendekatan keagaan terhadap masyarakat.

“Penomenal ini, sangat di luar nalar sekali, ada anak tega menganiaya orang tuanya sendiri. Karena membantak pun sudah tidak boleh, apalagi melakukan kelerasan. Kalau pun ibunya merepotkan, hitung saja besar pengorbanan ibu apa anaknya,” ucapnya.

Apep menghimbau, masyarakat tidak meniru perlakuan tidak terpuji tersebut karena akan merugikan diri sendiri. Sebab itu, masyarakat harus pandai bergaul dengan para alim ulama dan orang bijak.

“Masyarakat harus sering bergaul dengan alim ulama maupun orang bijak sehingga tidak kalut saat menghadapi persoalan. Sehingga tidak merasa galau, kasar dan tidak bimbang. Banyaknya bergaul dengan orang soleh,” pungkasnya. (bam)

Apep Saepulloh
Ketua 3 Membawahi Komisi Fatwa, Komisi Hukum dan Perundang Undangan MUI Kota Sukabumi, Apep Saepulloh

Pos terkait