SUKABUMI — Memasuki musim hujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, berupaya menggalakan praktek latihan kesiapsiagaan. Hal itu, dilakukan agar masyarakat makin respon terhadap bencana sehingga sadar melakukan mitigasi.
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami mengatakan, BPBD berupaya melakukan layanan pencegahan dini dan kesiapsiagaan yang harus diberikan dalam mengantisipasi bencana.
“Terlebih BMKG merilis saat ini sudah memasuki musim penghujan yang ditandai dengan curah hujan yang cukup tinggi sehingga memicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti Cuek Balong (Cuaca Ekstrem, Banjir Longsor),” kata Zulkarnain kepada Radar Sukabumi, Minggu (25/9).
Sebab itu, sangat penting dan strategis untuk meningkatkan kemampuan diri komunitas dan keluarga, karena setiap kejadian yang masa emas banyak selamat oleh faktor sendiri, komunitas dan keluarga serta didukung keterampilan sumber daya manusia (SDM) dari masyarakat.
“Semakin sering dilakukan praktek latihan kesiapsiagaan, maka semakin membuat masyarakat makin respon terhadap bencana sehingga sadar melakukan mitigasi,” bebernya.
Zulkarnain menambahkan, berdasarkan kajian risiko bencana pada 2018 lalu terdapat lima jenis bencana dinilai risiko tinggi dan lima dinilai sedang. Berisiko tinggi yaitu, Banjir Bandang, Cuaca Ekstrem, Gelombang Ektrem dan Abrasi, Gempa Bumi dan Tsunami.
Sedangkan, risiko sedang yakni, Banjir, Karhutla, Kekeringan, Letusan Gunung Api dan Tanah Longsor. “Urban disaster pririoritas nya mulai gempa darat, cuaca ekstrem, banjir longsor dan kebakaran kawasan perkotaan dan permukiman,” terangnya.
Pihaknya menghimbau, masyarakat agar bisa menjadi focal poin penanganan bencana di wilayahnya masing-masing dan sering mempraktekkannya di tingkat keluarga secara rutin agar terampil terhindar dan selamat dari segala jenis bencana yang menerjang.
“Masyarakat perlu melakukan latihan sesering mungkin dan mengisi memperbaharui form kesiapsiagaan bencana di keluarga yg diberikan BPBD Kota Sukabumi,” pungkasnya. (bam)
