Lagi, 150 WBP Lapas Sukabumi Divaksin

Lapas Sukabumi
VAKSINASI: Sejumlah WBP saat mengikuti vaksinasi di Lapas Kelas IIB Sukabumi, Jumat (12/12).

SUKABUMI — Sebanyak 150 warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sukabumi, kembali mengikuti vaksinasi Covid-19. Hal ini, dilakuka sebagai salah satu bentuk upaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona sesuai dengan program pemerintah terkait percepatan vaksinasi.

Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB sukabumi, Christo Victor Nixon Toar mengatakan, vaksinasi ini ketiga kalinya diselenggarakan.

Bacaan Lainnya

Adapun, WBP yang mendapatkan vaksin dosis pertama terdapat 57 orang dan dosis kedua 38 orang. Sedangkan vaksin yang diberikan merupakan vaksin jenis Astrajaneka untuk dosis dua dan Sinovac dosis pertama.

“Kegiatan vaksinasi ini merupakan bantuan dari Walikota Sukabumi Achmad Fahmi, yang mengirimkan alat vaksinasi dari Dinas Kesehatan, sedangkan pelaksanaan kegiatan ini dilakukan 11 tenaga kesehatan dari Puskesmas Pabuaran,” kata Christo kepada Radar Sukabumi, Jumat (12/11).

Christo mengucapkan, terimakasih kepada Walikota Sukabumi Achmad Fahmi karena selalu membantu dalam memberikan hak warga binaan sebagai Warga Negara Indonesia.

“Tidak lupa juga saya ucapkan terimakasih kepada Nakes Puskesmas Pabuaran yang memberikan waktu dan tenaganya untuk warga binaan serta dengan dilaksanakannya vaksin Covid-19 ini seluruh warga binaan telah divaksin,” ucapnya.

Pihaknya berharap, dengan berbagai upaya yang dilakukan saat ini dapat segera memutus mata rantai penyebaran Covid-19 khususnya di lingkungan Lapas Kelas IIB Sukabumi. “Kami harap dengan danya upaya ini bisa menekan penyebaran Covid-19 di lingkungan Lapas,” paparnya.

Sementara itu, di tengah kegiatan vaksin salah satu WBP merasa ketakutan yang disebabkan doktrin dari banyak orang yang mengatakan bahwa disuntik itu sakit.

“Sebenernya saya takut disuntik terakhir disuntik pas SD itu pun saya ngumpet, sekarang saya teringat lagi dan takut untuk disuntik,” tutup salah seorang WBP yang tidak mau disebutkan namanya. (why)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *