SUKABUMI – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Sukabumi, terus memantau kinerja dan perkembangan petugas pemutakhiran daftar pemilih (Pantarlih) atau PPDP yang telah bertugas selama satu pekan ini. Kinerja para PPDP ini tentu tidak semua berjalan mulus ada beberapa kendala yang mereka hadapi.
Koordinator Divisi Data dan Informasi KPU Kota Sukabumi, Nenda Suhanda mengatakan, selama bertugas satu minggu ini memang ada beberapa tantangan yang dihadapi di lapangan. Pasalnya, tugas PPDP itu bersifat pengecekan kesesuaian data di lapangan.
“Tantangan coklit sendiri bagi rekan-reakan pantarlih, karena ini bersifat pengecekan dan kesesuaian data di lapangan tentunya harus bertemu secara langsung bertatap muka dengan masyarakat di masing-masing wilayah. Nah ada beberapa lokasi-lokasi yang mungkin sulit diakses rekan-rekan Pantarlih di antaranya, wilayah-wilayah yang menjadi perumahan eklusif,” ujar Nenda kepada radar sukabumi, Senin (01/07).
Biasanya, kata Nenda, penghuninya ada pada sore atau malam hari, karena di siang harinya beraktifas bekerja, sehingga sulit bertemu dengan warga yang hendak dicoklit.
“Tentu di wilayah pemukiman sendiri tidak terlepas bagi masyarakat yang memang kebanyakan pekerja. Itukan ada di rumah kebanyakan sore sampai malam hari,” ucap Nenda.
Lanjut Nenda, kesulitan-kesulitan lainya di antaranya, di beberapa wilayah yang memang masyarakatnya sulit ditemui atau tidak ditemukan atau biasanya itu mengontrak atau bisa jadi membuat adminduk disitu kemudian pindah lagi tanpa ada laporan kepindahan.
“Untuk progresnya Alhamdulilah cukup signifikan, karena kemarin diawal kita sudah berkoordinasi dengan PJ Walikota berkaitan dengan himbauan kepada para camat, lurah, RT/RW dan pengurus DKM mesjid sekota sukabumi agar mensosialisasikan kegiatan coklit,” ungkapnya.
Masih kata Nenda, pada minggu pertama ini Pantarlih sudah melakukan coklit dengan maksimal. Bahkan, progresnya sudah 58 persen. “Alhamdulilah di Minggu pertama ini kita sudah 58 persen masyarakat Kota Sukabumi sudah tercoklit,” tandasnya.(ris
