Kesadaran Donor Darah Masih Minim

PMI Kota Sukabumi
PMI Kota Sukabumi Saat melaksanakan kegiatan donor darah.

RADARSUKABUMI.com – Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi mengajak warga Kota Sukabumi untuk lebih intens dalam melakukan donor darah. Selain bermanfaat bagi kesehatan tubuh, kegiatan tersebut pun secara tidak langsung membantu warga yang sedang membutuhkan.

Diakui Fahmi, saat ini kesadaran warga Kota Sukabumi untuk melakukan donor darah rupanya masih cukup minim. Hal itu terbukti, dari ketergantungan suplai darah dari daerah luar Kota Sukabumi mencapai 70 persen.

Bacaan Lainnya

Menurut dia, kebutuhan darah di Kota Sukabumi dinilai cukup tinggi, sedangkan perbandingan dengan ketersediaan tidak seimbang. Maka dari itu, Kota Sukabumi terpaksa menyuplai darah dari luar Kota Sukabumi.

“Ketersediaan darah yang bisa difasilitasi di wilayah Kota Sukabumi baik oleh Dinkes, Rumah Sakit maupun PMI masih sangat minim sehingga terkadang kekurangan darah dan terpaksa mengambil darah dari wilayah lain dengan persentase 70 persen dibanding 30 persen. Artinya, yaitu 30 persen bisa di penuhi dari Kota Sukabumi dan 70 persen dari luar daerah,” jelasnya, kemarin (20/2).

Fahmi mengingatkan, sudah menjadi tugas bersama di mana berbagai elemen baik Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, termasuk PMI dan PDDI untuk terus mengedukasi dan mengajak warga masyarakat untuk berdonor darah sehingga hal – hal yang berhubungan dengan kemanusiaan salah satunya ketersediaan darah di Kota Sukabumi bisa terpenuhi.

“Tentunya, semua pihak harus ikut terlibat dalam membangun dan kesadaran untuk berdonor darah, sehingga bisa membantu sesama manusia,” pintanya.

Sementara itu, Kepala UTD PMI Kota Sukabumi, Fery menambahkan, kebutuhan darah di Kota Sukabumi mencapai 1800-2000 labu per bulan. Pada tahun 2019 setelah di evaluasi pemenuhan darah setiap bulan tercukupi dengan rasio 40 persen dalam kota dan 60 persen dari luar kota.

“Harapan di 2020 bisa balance minimal 50 persen. Jadi bukan 30 persen ya, tapi 40 persen,” sebutnya.

Target di 2020 ini, lanjutnya, yakni menggalakkan sosialisasi kepada masyarakat dan mengaktifkan PMI kecamatan untuk mendorong kegiatan donor darah di masyarakat.

“Dengan seringnya sosialisasi diharapkan masyarakat mengerti akan pentingnya donor darah sebagaimana arahan pa wali kota bahwa donor darah itu menyehatkan,” pungkasnya. (upi/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *