Menurutnya, jika KA Pangrango beroperasi normal, bisa mengangkut sebanyak 900 penumpang per tiga kali pemberangkatan. Tetapi, saat ini hanya beberapa penumpang saja. Padahal, biasanya penumpang KA Pangrango selalu penuh. Terutama pada momen akhir pekan.
“Jelas sangat turun drastis, jika dibandingkan biasanya. Saat ini hanya sebanyak 60 penumpang saja per tiga kali pemberangkatan,”terangnya.
Dirinya menambahkan, minimnya jumlah penumpang disebabkan karena masyarakat belum mengetahui adanya pengoperasian kembali KA Pangrango. Meskipun baru sampai Cigombong. Penyebab lainnya, karena sebagian besar penumpang bertujuan ke Kota Bogor.
“PT KAI menerapkan kebijakan pengembalian tiket bagi penumpang yang memiliki tiket dengan tujuan Maseng, Batutulis dan Bogor,”terangnya.