Kemenkop UKM Dorong Optimalisasi Koperasi Semakin Modern, Gelar FGD di Kota Sukabumi

Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi saat membuka Focus Group Discussion (FGD) Kampung Koperasi Menuju Modernisasi Koperasi disalah satu hotel di Kota Sukabumi.

SUKABUMI – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) menggelar Focus Group Discussion (FGD) yang dibuka langsung oleh Walikota Sukabumi Achmad Fahmi di Hotel Horison, Jumat (25/9).

Kegiatan ini dalam rangka mendorong koperasi semakin modern dan maju meskipun di tengah pandemi Covid-19 dan mengoptimalkan kelompok perempuan untuk berkoperasi. FGD ini berlangsung selama 2 hari 24-25 September 2020, dan diikuti oleh peserta dari Kota dan Kabupaten Sukabumi.

Bacaan Lainnya

Sebelum kegiatan ini berlangsung semua peserta yang hadir menjalani rapid test terlebih dahulu dan semuanya negatif.

Pada kegiatan tersebut hadir Asisten Deputi Tata Laksana Koperasi dan UKM Kemenkop UKM M Hanafiah, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan, dan Perindustrian Kota Sukabumi Ayi Jamiat, dan Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (DPKUKM) Kabupaten Sukabumi Ardiana Trisnawiana.

Walikota Sukabumi Achmad Fahmi menyampaikan,” pandemi Covid-19 berdampak pada seluruh sektor baik kesehatan pendidikan, kerawanan sosial termasuk juga ekonomi dan koperasi di dalamnya” .

Pada masa pandemi, pemerintah melakukan percepatan penanganan pada tiga fase yakni kesehatan berupa treking, trecing, testing, dan treatment. Fase kedua pemerintah melakukan jaring pengaman sosial supaya tidak terjadi gejolak.

Fase ketiga rocevery ekonomi dan yang dilakukan Kemenkop UKM bagian pemulihan untuk koperasi dan UKM. Untuk itu dilakukan rebranding koperasi menuju koperasi modern.

“Kami meminta di setiap kecamatan ada koperasi unggulan dan jadi pilot project koperasi percontohan, sehingga warga didorong menghidupkan koperasi,” katanya.

Ada tiga pilar yang harus dilakukan yakni reorientasi, rehabilitasi, dan pengembangan koperasi. Fahmi mengatakan, saat ini tidak membutuhkan koperasi dari sisi kuantitas tetapi kualitas dan koperasi harus sehat.

Itulah sebabnya FGD yang digagas membangun kebersamaan apa yang dilakukan koperasi agar sehat, mandiri dan kuat di tengah masyarakat. Koperasi juga kata Fahmi, harus beradaptasi dengan zaman khususnya teknologi dan melakukan percepatan di bidang tersebut.

Sehingga dalam FGD ini akan muncul ide, saran, dan masukan yang jadi roadmap pengembangan koperasi di 2021.

Sementara itu, Asisten Deputi Tata Laksana Koperasi dan UKM, Kementerian Koperasi dan UKM M Hanafiah mengungkapkan,“Kami mendorong optimalisasi koperasi di kalangan wanita berbasis klaster komunitas.”

 Kemenkop UKM menargetkan koperasi diantarkan menjadi modern pada 2024 sebanyak 500 unit koperasi di seluruh Indonesia, ujar  Hanafiah  di Kota Sukabumi, Jumat (25/9).

Dalam artian koperasi tetap menjalankan visi misi dan sesuai jati diri di masyarakat serta tidak melupakan dinamika perubahan yakni teknologi.

Terutama daftarlah anggota secara digital, layani anggota berbasis teknologi informasi dan akuntansi berbasis teknologi. Oleh karenanya kata Hanafiah, Kemenkop UKM menggelar FGD di lima provinsi.

Targetnya akan melahirkan formula dan contoh pola yang akan diduplikasi ke daerah lain khususnya pembinaan dan pengembangan koperasi di masa mendatang.

“Harapannya koperasi di Kota Sukabumi jadi barometer pengembangan koperasi di kalangan wanita,” pungkasnya. (bal/*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *