Kemenag Kota Sukabumi Galakan Edukasi Generasi Z

Dagus Surahman
Kasi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag Kota Sukabumi, Dagus Surahman

SUKABUMI — Kementrian Agama (Kemenag) Kota Sukabumi, berupaya menggalakan pembinaan dan edukasi terhadap kaum millennial atau generasi Z. Hal itu, dilakukan untuk menekan dampak negatif kemajuan moderinisasi.

Kasi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag Kota Sukabumi, Dagus Surahman mengaku, miris terhadap kaum millennial yang saat ini banyak membuat konten dan postingan tidak senonoh di media sosial.

Bacaan Lainnya

“Ya, seperti tragedi beberapa waktu lalu. Video remaja viral aksi joget tidak senonoh di Lapang Merdeka yang waktu itu jadi sorotan kami. Bahkan, kami lakukan advokasi gabungan bersama lembaga terkait seperti DP3A, P2TP2A serta perlindungan anak lainya untuk memberikan pembinaan ekstra,” kata Dagus kepada wartawan, Minggu (13/11).

Menurutnya, maraknya tayangan dan postingan tidak layak beredar di media sosial perlu mendapat perhatian dari semua elemen. Sebab, jika dibiarkan dapat berdampak serius terhadap generasi penerus bangsa.

“Saat ini, tidak sedikit kaum millennial meniru tayangan konten tidak senonoh yang beredar di media sosial. Mereka beranggapan, itu trend kekinian yang lazim dilakukan. Padahal, sikap dan perilaku itu tidak selaras dengan nilai-nilai keislaman dan Pancasila,” ujarnya.

Menyikapi dampak negatif kemajuan moderinisasi, perlu adanya penekanan serta pembinaan ekstra tentang nilai moralitas dan spiritual terhadap anak muda, sehingga dapat memiliki kemampuan literasi lebih baik. Dengan begitu, generasi Z akan mampu menerjemahkan segala tontonan dan prilaku yang muncul di dunia maya serta mampu bersikap, membedakan mana yang baik dan buruk.

“Dalam menanggulangi miris akhlak, pembinaan nilai moralitas dan spiritual harus ditekankan sedini mungkin. Orang tua juga harus ekstra dalam mengawasi penggunaan gadget pada anak,” bebernya.

Selain itu, sambung Dagus, Kemenag berupaya membuat konten spiritual yang senada dengan selera Generasi Z sehingga nilai doktrinitas rohani dapat tersampaikan.

“Selain itu, ada juga aplikasi dakwah spiritual keagamaan seperti, Ustadzkita yang diluncurkan langsung Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas. Dikembangkan Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama, dan sudah bisa diakses melalui Playstore,” tukasnya. (bam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *