Gunakan Atribut Ojol, Curi Uang di Kotak Amal

TEREKAM CCTV: Seorang pencuri menggunakan salah satu perudahaan ojek online saat menggondol kotak amal di Masjid Birrul Walidain yang berlokasi di Jalan Ciaul Pasir RT 03/17 Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole, kemarin (30/7). IST

CIKOLE,RADARSUKABUMI.com– Untuk kesekian kalinya kotak amal milik Masjid Birrul Walidain yang berlokasi di Jalan Ciaul Pasir RT 03/17 Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi raib digondol maling.

Selain itu, pada aksi yang terekam kamera pengintai milik masjid ini dilakukan oleh orang yang menggunakan jaket ojek online. Diperkirakan, uang senilai 300 sampai 400 ribu yang tersimpan pada kotak amal itu hilang.

Dari rekaman CCTV masjid, pelaku awalnya masuk kedalam masjid sekitar pukul 08:10 WIB, kemudian pelaku pergi ke tempat wudhu. Selanjutnya, karena kemungkinan pelaku mengetahui ada yang menjaga masjid, pelaku langsung mengecek ke kamar tempat penjaga masjid tidur.

Selanjutnya, karena pelaku mengetahui penjaga masjid tengah tertidur, dirinya mengambil kotak amal dan membongkarnya. Kemudian meninggalkan masjid dengan sepeda motornya.

Kepada Radar Sukabumi, marbot Masjid Birrul Walidain, Laode Mustofa mengungkapkan, awalnya setelah terbangun dari tidurnya, Laode langsung pergi ke kamar mandi untuk cuci muka, kemudian memergoki kotak amal yang sudah berpindah tempat. “Saya kaget, usai cuci muka kan mau bercermin ya, kok kotak amal pindah, setelah dicek ternyata uangnya sudah tidak ada, hanya tinggal recehan saja,” ungkapnya kepada Radar Sukabumi, kemarin (30/7).

Ditempat yang sama, Ujang petugas keamanan dilokasi terebut awalnya melihat dua orang tengah duduk di mesjid tersebut. Ujang juga mengungkapkan, masjid tersebut kerap menjadi lokasi istirahat para ojek online.

“Saya tidak curiga, karena masjid ini sudah biasa ada istirahat, termasuk ojek online, bahkan kita siapkan air minum di area masjid untuk yang beristirahat,” ungkapnya.
Peristiwa tersebut, lanjut Ujang, sudah disampaikan kepada kantor ojek online terkait, namun karena laporannya tidak disertai nomor polisi kendaraan yang digunakan sehingga cukup sulit untuk di deteksi. “Sudah saya laporkan juga, kejadian in mi susah yang ketiga kalinya. Perkiraan uang yang ada 300 ribu sampai 400 ribu lah,” pungkasnya.

 

 

(upi/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *