Gandeng Dinkes Kota Sukabumi, Setukpa Polri Gaungkan New Zero Stunting

Setukpa Lemdiklat Polri
Setukpa Lemdiklat Polri menggandeng Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, menggelar bakti sosial pembagian bahan makanan pokok penunjang gizi

CITAMIANG – Setukpa Lemdiklat Polri menggandeng Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, kembali menggelar bakti sosial pembagian bahan makanan pokok penunjang gizi buruk dan uang tali asih bagi anak penderita stunting di taman terbuka hijau Kelurahan Cikondang, Kecamatan Citamiang.

Kegiatan baksos kali ini, mengusung tema ‘Kampus Peduli New Zero Stunting’ dilaksanakan siswa Sekolah Inspektur Polisi (SIP) angkatan ke-52, siswa Capa Diktukpa TNI AD dan siswa Setukpa TNI AU yang tergabung dalam Integrasi pendidikan perwira TNI – Polri Prabasatu 23.

Bacaan Lainnya

Kasetukpa Lemdiklat Polri Brigjen Pol Mardiaz Kusin Dwihananto mengatakan, dalam kegiatan kali ini Setukpa Lemdiklat Polri menggandeng Dinas Kesehatan Kota Sukabumi dengan sasaran 30 balita penderita stunting.

“Ada hal berbeda dalam bakti sosial pemberian bantuan pada anak stunting tahun ini, saat ini kami mengambil sedikit dengan harapan penanganan pasca bakti sosial ini akan terus bekesinambungan, sehingga lebih mudah untuk mengontrol pemeriksaan dan perawatan lebih lanjut yang disiapkan Rumah Sakit Bhayangkara Setukpa, sehingga anak-anak tersebut terbebas dari stunting,” kata Mardiaz kepada wartawan, belum lama ini.

Menurutnya, program pemberian bantuan pada penderita stunting akan terus berlanjut menjadi prioritas dalam program pendidikan siswa Setukpa Lemdiklat Polri setiap tahunnya.

“Hal itu, sebagai sarana dharma bakti para siswa selama menjalani pendidikan serta sebagai bekal menanamkan kepedulian pada saat pelaksanaan tugas di kewilayanan nantinya,” ujarnya.

Menyongsong generasi indonesia Emas 2045, pengentasan stunting harus terus berlanjut. “Ya, sehingga bonus demografi yang diraih dapat diimbangi dengan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang baik dan produktif,” ucapnya.

Sementara itu, Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Kota Sukabumi drg Erna menambahkan, kegiatan baksos seperti ini merupakan wujud program interfensi sensitif yang memiliki 70 persen daya ungkit atau pengaruh dalam mengurangi angka stunting. “Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat menekan angka stunting di Kota Sukabumi,” pungkasnya. (bam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *