Darah Puluhan Pegawai Lapas Sukaumi Disedot

Lapas-Sukabumi
Sejumlah petugas Lapas Kelas IIB Sukabumi saat menggelar donor darah dan pelayanan kesehatan, Kamis (16/3).

WARUDOYONG – Menjelang peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-59, Lapas Kelas IIB Sukabumi memberikan pelayanan kesehatan kepada warga sekitar sekaligus menggelar donor darah bagi petugas.

Kalapas Kelas IIB Sukabumi, Christo Toar mengatakan, donor darah ini bekerjasama dengan PMI Kota Sukabumi dan diikuti sebanyak 26 pegawai.

Bacaan Lainnya

“Dari 26 pegawai yang hendak mengikuti donor darah hanya 19 orang yang memenuhi persyaratan,” kara Christo kepada Radar Sukabumi, Kamis (16/3).

Lanjut Christo, kegiatan ini tidak hanya sebagai seremoni saja, namun juga sebagai ajang kepedulian petugas Lapas Sukabumi untuk membantu memenuhi stok darah.

“Donor darah dan pelayanan kesehatan proaktif ini tidak hanya sekedar seremoni saja, tetapi sebagai ajang meningkatkan rasa peduli bagi petugas untuk membantu memenuhi ketersedian stok serta sebagai ajang sinergitas antara Lapas Sukabumi dan PMI Kota Sukabumi” paparnya.

Sedangkan, pelayanan kesehatan dari Lapas Sukabumi dilaksanakan pada saat sesi kunjungan tatap muka sehingga banyak keluarga warga binaan yang ikut mendapat pelayanan kesehatan.

“Ada sebanyak 15 keluarga warga binaan mendapatkan layanan pemeriksaan dan pengobatan gratis dari Lapas Sukabumi,” beber Christo.

Menurutnya, kegiatan tersebut sebagai pengabdian petugas agar terus proaktif dalam memberikan pelayanan sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat.

“Kami akan terus memberikan pelayanan secara prima dan juga terus membuat layanan secara proaktif agar masyarakat maupun warga binaan dapat merasakan pelayanan yang terbaik,” cetus dia.

Di tempat terpisah, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Barat, R. Andika Dwi Prasetya mengapresiasi dan ucapan terimakasih kepada Kalapas Sukabumi yang telah menjalankan amanah dari Menteri Hukum dan HAM.

“Karena Pak Mentri setiap kesempatan selalu meminta seluruh insan pengayoman agar memiliki sensitivitas dan kepedulian terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat di lingkungannya. Selain itu, insan pengayoman Jawa Barat harus pada posisi terdepan dalam memperjuangkan kepentingan kemanusiaan,” pungkasnya. (bam)

Pos terkait