Awal Tahun, Empat Longsor Menerjang Kota Sukabumi

Salah seorang petugas Satpol PP saat meninjau lokasi longsor. IST

CIKOLE – Awal tahun baru di Kota Sukabumi yang disambut intensitas hujan yang tinggi rupanya cukup berdampak besar. Selama kurun waktu dua hari, terjadi empat kali longsor dan satu banjir.

Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPBD, Kita Sukabumi, Zulkarnain Barhami mengatakan, peristiwa longsor terjadi di Kelurahan Subangjaya, Cisarua, Babakan dan Kelurahan Karangtengah. Peristiwa tersebut terjadi sejak 31 Desember 2019 sampai 1 Januari 2020.

Bacaan Lainnya

“Selain longsor, banjir pun terjadi Kelurahan Cibeureum Hilir, Kecamatan Cibeureum, Kita Sukabumi. Dalam peristiwa tersebut 3 rumah warga dan 1 mesjid terendam,”kata Zulkarkain, kemarin (2/1).

Zulkarnain menjelaskan, penyebab peristiwa tersebut didominasi oleh cuaca ekstrem. Rangkaian peristiwa terjadi bersamaan dengan hujan deras dengan intensitas tinggi yang terjadi selama beberapa hari terakhir di Kota Sukabumi.

“Beberapa peristiwa longsor terjadi akibat hujan deras yang mengguyur lokasi yang cukup curam sehingga menyebabkan tanah menjadi gembur dan tidak kuat menahan beban. Sedangkan untuk banjir terjadi karena tersumbatnya aliran air sungai, sehingga menyebabkan airnya meluap,”jelasnya.

Zulkarnain mengungkapkan, tidak ada korban jiwa dalam beberapa peristiwa tersebut, namun dari total kejadian tersebut menimbulkan kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

“Dari rangkaian peristiwa tersebut kerugian terbesar didominasi oleh tanah longsor, bahkan ada rumah yang rusak berat karena tergerus longsoran. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp 258 juta,”ungkap.

Lebih jauh Zul menututurkan, puncak musim penghujan akan terjadi pada bulan Januari 2020, oleh karena itu ia menghimbau kepada seluruh warga masyarakat Kota Sukabumi untuk melakukan antisipasi terjadinya bencana yang diakibatkan pada saat musim hujan.

“Masyarakat dimohon untuk memperhatikan saluran air dilingkungannya agar tidak terjadi banjir. Selain itu masyarakat harus waspada terhadap pohon besar yang ada di dekat rumahnya. Jika ada kami minta untuk dipangkas supaya tidak membahayakan lingkungannya. Dan yang terakhir bagi masyarakat yang dekat tinggal dekat tebingan agar ditanami tanaman penyangga sebagai antisipasi tanah longsor,”pungkasnya. (upi/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *