Adil : Warga Harus Perhatikan Sampah

CITAMIANG – Salah satu penyebab banjir di daerah perkotaan seringkali disebabkan karena tersumbatnya saluran air oleh sampah.

Terlebih, ketika memasuki musim penghujan seperti saat ini dampaknya air akan meluap dan menimbulkan penyakit.

Untuk menghindari kondisi tersebut Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi secara berkala mengajak masyarakat agar memperhatikan sampah dilingkungannya masing-masing agar tidak mencemari saluran air.

Hal ini penting dilakukan untuk menghindari terjadi bencana banjir.

Kepala DLH Kota Sukabumi Adil Budiman menjelaskan pihaknya jauh hari sebelum memasuki musim penghujan telah memberikan pemahaman kepada warga agar selalu memperhatikan lingkungan, terutama dari pencemaran sampah pada setiap saluran air, mulai dari selokan hingga sungai.

“Kita tidak pernah bosan, baik melalui sosialiasi maupun pemasangan plang himbauan atau larangan untuk tidak membuang sampah sembarangan disetiap titik aliran sungai maupun ditempat umum sudah dilakukan,” paparnya kepada Radar Sukabumi, kemarin (9/11).

Dikatakan Adil meski pengarahan secara khusus tidak dilakukan, upaya sosialisasi dan pemasangan plang dinilai sudah memberikan pemahaman terhadap warga untuk membuang dan membersihkan sampah dengan benar.

Tak sampai disitu saja, sosialisasi secara berkala juga diharapkan mampu mengingatkan warga akan pentingnya menghindarkan saluran air dari penumpukan sampah.

Salah satu bencana banjir yang disebabkan penumpukan sampah terjadi di wilayah pemukiman warga di Kampung Cipelang Leutik, Kecamatan Cikole. Lintasan utama di wilayah tersebut terputus akibat tertutup genangan air.

Dari penelusuran diketahui, bahwa banjir tersebut dipicu akibat tersumbatnya gorong-gorong yang ada di sekitar jalan.

Wakil Walikota Sukabumi Achmad Fahmi menyatakan penyebab banjir di Cipelang Leutik ini sepnuhnya akibat penumpukan sampah yang telah dibuang warga secara sembarang.

Akibat limbah rumah tangga tersebut, saluran air di sekitar jalan utama perkampungan membludak hingga merusak permukaan jalan.

“Akibat saluran air tersendat oleh sampah. Alhasil, air secara perlahan membludak dan membuat jalan jebol. Dampaknya transportasi warga menjadi terganggu. Jika kondisi ini dibiarkan maka tidak menutup kemungkinan akan menggangu pada perekonomian warga seluruhnya” bebernya. (sbh/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *