3 Banom NU Kenalkan Aswaja di Maulid Nabi

CIKOLE – Ajaran Ahlusssunah Wal Jamaah (Aswaja) dalam Nahdlatul Ulama (NU), disebut cukup ampuh untuk menjadi penangkal kelompok Islam Radikalisme.

Begitu pentingnya materi keaswajaan, agar tidak mudah terkecoh dengan paham-paham baru yang juga mengaku-mengaku sebagai paham Aswaja. Maka tiga organisasi perempuan Badan Otonomi Nahdatul Ulama (Banom NU) Kota Sukabumi seperti Ikatan Pelajar Putri Nahdatul Ulama ( IPPNU), Fatayat NU dan Muslimat NU mengadakan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Agung, Minggu (31/12).

Bacaan Lainnya

“Kita muncul sebagai pilar untuk mempertahankan Ahlussunnah Wal Jamaah di masyarakat yang suka melakukan rajaban, muludan, tahlilan dalam rangka mensyiarkan agama Islam,” ungkap Ketua Fatayat NU Kota Sukabumi, Didah Halimatusa’diyah kepada Radar Sukabumi.

Menurut Didah yang juga ketua pelaksana kegiatan, kegiatan gabungan tiga Banom NU ini untuk memperkenalkan kepada masyarakat khususnya di Kota Sukabumi bahwa NU memiliki banom yang menaungi perempuan seperti IPPNU yang menaungi perempuan di kalangan pelajar, Fatayat NU yang menaungi perempuan di usia 20 sampai 45 tahun dan Muslimat NU dari 45 tahun sampai seterusnya.

“Ketiga organisasi tersebut bersinergi dalam menyebarkan faham Aswaja Nahdiyah,”tutur perempuan ramah itu.
Dijelaskannya, secara faktual faham tersebut sudah mengakar di masyarakat.

“Tetapi, banyak faham yang diadopsi dari luar yang belum tentu sesuai dengan kondisi Indonesia khususnya Kota Sukabumi,”ujarnya.

Di mulai dari memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, ke depan, tiga organisasi ini akan mengadakan pengajian rutin setiap satu bulan sekali mengenai Aswaja. Bahkan, disinergiskan dengan pihak pemerintah Kota Sukabumi .

“Kita akan melakukan pengajian setiap satu bulan sekali mengenai apa itu Aswaja. Banyak orang yang tahu Aswaja tapi tidak tahu isinya, nanti kita kaji sesuai Al-Qur’an, hadist dan kitab para ulama karena Aswaja NU mengacu pada empat imam fiqih seperti imam Maliki, Hambali, Hanafi dan Syafei,” paparnya.

Didah menambahkan, kegiatan NU banyak yang disinergikan dengan pihak Pemkot Sukabumi seperti menangani narkoba, sehingga bagaimana gerakan anti narkoba betul-betul berjalan. Pihaknya juga mengadakan kerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DP2KBP3APM), Dinas Pendidikan dan Dinas Kepemudaan.

“Agar NKRI tetap jaya, Pancasila tetap sebagai pondasi, UUD 1945 pun bisa dihayati, dan Bhineka Tunggal Ika dalam menjaga keberagaman, bagaimana negara Indonesia khususnya Kota Sukabumi terus damai,” jelasnya.
Dalam kegiatan tersebut tampak hadir Walikota Sukabumi M Muraz didampingi Wakil Walikota Sukabumi Achmad Fahmi dan ribuan peserta.

Walikota Sukabumi merespon positif kegiatan yang digagas tiga organisasi Banom NU Kota Sukabumi.

“Kami bersyukur karena kegiatan peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW ini merupakan salah satu bentuk kegiatan positif, agar masyarakat tidak terprovokasi oleh ajaran-ajaran yang membawa kepada kerusakan, kegiatan ini dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan,”singkat M Muraz. (Cr17/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *