Warga Desa Muaradua Sukabumi Bebersih, Cegah Banjir

Warga-cidadap-beberesih
Warga dan petugas Desa Muaradua, Kecamatan Kadudampit, saat melakukan aksi bersih-bersih sampai di wilayah Kampung Ciadadap, Desa Muaradua, Kecamatan Kadudampit.

SUKABUMI – Pemerintah Desa Muaradua, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi beserta warga desa setempat melakukan aksi bersih sampah di selokan dan sepanjang ruas jalan, Senin (27/12). Ini sebagai bentuk antisipasi banjir.

Kepala Desa Muaradua, Muhammad Suparman kepada Radar Sukabumi mengatakan, aksi bersih-bersih sampah yang melibatkan puluhan warga dan pemuda karena saluran air yang mengalami pendangkalan akibat timbunan lumpur, sampah dan rerumputan.

Bacaan Lainnya

“Kegiatan bersih-bersih ini dilakukan untuk mengantisipasi agar selokan tidak dipenuhi sampah serta tidak tersumbat dan tidak menjadi penyebab banjir,” kata Muhammad Suparman kepada Radar Sukabumi, Senin (27/21).

Menurutnya, tumpukan sampah apabila tidak dibersihkan, maka akan membuat aliran air di selokan menjadi tersendat. Sehingga ketika hujan tiba, air akan meluap dan meredam ruas jalan. “Untuk itu, warga bersama pemerintah Desa Muaradua berinisiatif kerja bakti untuk bersih-bersih sungai,” ujarnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, tumpukan sampah yang menyendat saluran air itu, selain dapat mengakibatkan bencana banjir, juga telah menyebabkan pasokan air tidak berjalan maksimal untuk mengairi beberapa kolam ikan dan lahan pesawahan milik warga sekitar.

“Tumpukan sampah yang menumpuk di sepanjang selokan dan ruas jalan, mulai diangkat oleh warga bersama petugas desa menggunakan karung dan sejumlah peralatan lainnya untuk dibuang di lahan kosong yang tidak jauh dari lokasi selokan,” bebernya.

Setelah dirasa mengering, sampah kemudian dipilah di rumah kelola sampah yang berada di wilayah tersebut. Seperti untuk sampah jenis plastik (non-organik) akan di proses menjadi solar, premium dan minyak tanah menggunakan mesin destilator sampah plastik.

“Sementara, untuk sampah organik menggunakan metode Maggot (BSF), yang nantinya bisa dimanfaatkan untuk pakan unggas dan ikan,” paparnya.

Pihaknya menambahkan, sampah selain membuat kawasan setempat menjadi kumuh juga dapat menimbulkan penyakit. Apalagi, saat cuaca ekstrim seperti ini, tumpukan sampah sering dijadikan sarang untuk jentik nyamuk yang membawa virus Demam Berdarah Dengue (DBD).

“Pembersihan sampah ini dilakukan untuk mencegah luapan sungai yang dapat menyebabkan banjir,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *