Warga Cibolang Geruduk Kantor Desa, Mempertanyakan Perbaikan Jalan Rusak

Puluhan warga saat mediasi di Aula Desa Cibolang, Kecamatan Gunungguruh.

GUNUNGGURUH – Warga Kampung Pasirbadak, Desa Cibolang, Kecamatan Gunungguruh, menggeruduk kantor desa untuk melakukan mediasi terkait ruas jalan desa yang sudah puluhan tahun tidak pernah diperbaiki, kemarin (21/11).

Seorang warga Kampung Pasirbadak, Desa Cibolang, Kecamatan Gunungguruh, Eko (40) mengatakan, kedatatangan puluhan warga ini, untuk meminta kepada pemerintah desa terkait perbaikan infrastuktur yang sudah 30 tahun kondisinya rusak parah.

Bacaan Lainnya

“Kami menuntut pemerintah desa agar segera memperbaiki jalan rusak yang memiliki panjang sekitar satu kilometer lebih,” jelas Eko kepada koran ini, kemarin (21/11).

Kerusakan jalan Pasirbadak tersebut, sambung Eko, disebabkan selain tidak adanya perawatan jalan juga akibat dari aktivitas kendaraan berat yang over kapasitas milik beberapa perusahaan yang berada di wilayah tersebut.

“Untuk itu, kami meminta kepada pemerintah desa untuk memanggil semua perusahaan yang telah memanfaatkan jalan ini. Mereka harus bertanggung jawab untuk memperbaiki jalan Pasirbadak,” ujarnya.

Bila perusahaan yang berada di kampung tersebut, tidak bertanggung jawab, maka warga mengancam akan melakukan aksi besar-besar dan menutup akses lalu lintas.

“Sebenarnya, warga disini sudah berulangkali melakukan mediasi dengan pihak perusahaan yang difasilitasi oleh pemerintah desa. Namun, hingga saat ini belum juga mendapatkan solusi yang baik untuk memperbaiki jalan rusak tersebut,” tandasnya.

Kepala Desa Cibolang, Pepen Supendi mengatakan, pemerintah Desa Cibolang bukan tidak peduli kepada warganya untuk memperbaiki jalan Pasirbadak. Namun, pihaknya mengaku terkendala oleh biaya. Terlebih lagi, tokoh masyarakat setempat tidak pernah mengusulkan perbaikan jalan itu pada Musrenbangdes. Sehingga jalan itu sampai saat ini belum pernah diperbaki.

“Untuk saat ini, kami belum bisa mengalokasikan anggaran DD untuk perbaikan jalan tersebut. Karena, dalam penggunaan DD itu ada regulasinya. Apalagi, jalan itu hampir 80 persen digunakan oleh para pengusaha,” jelasnya.

Pihaknya menilai wajar, bila warga Kampung Pasirbadak merasa geram dengan sikap perusahaan. Karena, pihak perusahaan dinilai tidak peduli terhadap lingkungan.

“Sebenarnya pada Juli 2019 lalu, kami sudah memfasilitasi warga untuk duduk bersama dengan pihak perusahaan untuk membahas soal perbaikan jalan. Namun, faktanya sampai saat ini pihak perusahaan belum juga merealisasikan perbaikan jalan tersebut. Iya, wajar saja warga marah,” bebernya.

Menurut Pepen, kerusakan jalan Pasirbadak ini disebabkan oleh banyaknya aktivitas kendaraan berat yang muatannya over kapasitas milik beberapa perusahaan. Untuk itu, pada pekan mendatang ia berencana akan memanggil semua perusahaan agar duduk bersama dengan warga sekitar.

“Di wilayah Kampung Pasirbadak ini, terdapat perusahaan ayam dan dua perusahaan tambang galian C. Insya Allah, nanti akan kita panggil mereka agar pihak perusahaan peduli terhadap lingkungan, khsusunya pada infrastruktur.

Jadi, hasil dari pertemuan ini, kita akan melakukan mediasi yang rencananya akan diselenggarakan di Majelis Al-Hidayah Kampung Pasirbadak, RT 5/9, Desa Cibolang pada Rabu 27 November 2019 mendatang,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *