Iyos menambahkan, bahwa untuk mereplikasi proses pendampingan yang simultan, maka dibutuhkan kolaborasi pentahelix dengan melibatkan unsur pemerintah, organisasi masayarakat sipil, akademis, swasta dan media.
“Kolaborasi pentahelix pasti bisa berhasil, jika ada koordinasi yang baik antar berbagai unsur dan pemerintah daerah harus menjadi koordinator dalam kerja kolaborasi ini,” tandasnya.
Sementara itu, FC MADANI, Dian Anggraeni menanggapi pemberian piagam penghargaan ini sebagai kado terbaik di akhir tahun.
“Piagam ini juga saya anggap sebagai bentuk apresiasi pemerintah daerah untuk USAID-MADANI, Sabadesa dan SIMPONI yang sudah bekerja keras satu tahun terakhir ini,” pungkasnya.
Kegiatan yang berlangsung di Gedung Negara Pendopo Sukabumi, dihadiri Asisten Daerah, BAPPEDA, Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Kabag Kesra, Kabag Kerjasama, Koordinator Presidium Simpul Belajar CSO Untuk Sukabumi (SIMPONI), Sabadesa dan FC USAID-MADANI. (den/d)