Viral Beli Bensin Tidak Dilayani, SPBU Membantah

Screenshot FB

CICANTAYAN – Manajemen SPBU 34-43301 Kadupugur angkat bicara soal curhatan netizen disalah satu group media sosial facebook yang viral karena mengaku tidak dilayani saat hendak membeli bensin pada Jumat (22/2) sekira pukul 02.00 WIB dini hari.

Pengawas SPBU ini mengaku sempat memarahi semua pegawainya dan meminta penjelasan. “Saya sudah dengar adanya postingan netizen itu. Saya pun sudah kumpulkan semua pegawai dan sempat memarahinya,” ujar Pengawas SPBU 34-43301 Kadupugur, Majen kepada Radar Sukabumi, kemarin (22/2).

Dari keterangan yang ia dapat dari pegawai, memang pada dini hari itu ada seorang pengendara motor yang hendak mengisi BBM. Namun bersamaan dengan itu, para pegawai SPBU tengah makan malam. “Jadi sempat menunggu si pembeli itu karena para pegawai sedang makan malam, tapi itu pun tidak lama. Hanya beberapa menit saja dan langsung dilayani,” imbuhnya.

Majen pun mengaku tidak terima atas postingan pengguna facebook itu. Ia sempat menghubungi akun pemosting untuk meminta klarifikasi. Namun sayangnya, akun facebook Hilman Abhy Ramdani itu menurutnya sudah tidak aktif.

“Saya minta akun yang memposting informasi itu segera mendatangi kami untuk meminta maaf dan menyampaikannya kembali di facebook, karena kami menilai dia sudah menyebarkan informasi yang tidak benar,” pungkasnya.

Pantauan Radar Sukabumi, sebuah akun facebook Hilman Abhy Ramdani meluapkan isi hatinya disalah satu group media sosial. Dalam postingannya, Hilman menyebutkan bahwa ia kehabisan bensin di Tanjakan Salakopi saat pulang kerja sekira pukul 02.00 WIB dini hari. Dengan terpaksa, ia pun mendorong sepeda motornya hingga akhirnya sampai di SPBU.

Setiba di SPBU itu, Hilman menceritakan para pegawai tengah duduk-duduk. Seperti biasa, ia menyangka bahwa pegawai SPBU itu akan mendekati dan melayani layaknya kepada pembeli. Namun sayangnya, hampir setengah jam menunggu, tak ada juga pegawai SPBU yang melayaninya.

Karena lama menunggu, Hilman pun mendatangi para pegawai dan meminta untuk dilayani. “Saur padameul na teh keur dahar ceunah, maeunya dahar teh meuni satengah jam langkung bari sadayana (kata pegawainya sedang pada makan, masa makan harus setengah jam lebih dan secara bersamaan, red),” sebut Hilman dalam curhatannya. (Bam/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *