TNI Polri Geruduk Rumah Budidaya Jamur Tiram

Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas Desa Wangunreja, Kecamatan Nyalindung, saat melaksanakan giat anjangsana ke rumah Dede Lutpi (32) yang merupakan seorang pelaku budi daya jamur tiram.

SUKABUMI – Dalam menciptakan keamanan dan ketertiban umum di masa pandemi Covid-19, tepatnya di bulan suci Ramadan 1442 Hijriyah, Bhabinsa Desa Wangunreja dan Bhabinkamtibmas Desa Wangunreja, Kecamatan Nyalindung, melaksanakan giat anjangsana atau silahturahmi ke rumah Dede Lutpi (32) yang merupakan seorang pelaku budi daya jamur tiram pada Minggu (09/05)..

Bhabinkamtibmas Desa Wangunreja Dan Desa Neglasari Polsek Nyalindung, BRIPKA Sutrisno kepada Radar Sukabumi mengatakan, pihaknys sengaja mengunjungi rumah Dede untuk melihat secara langsung proses pembuatan budi daya jamur tiram. “Iya, Pak Dede itu merupakan seorang wirausaha yang sukses dalam budidaya jamur tiram,” kata Sutrisno kepada Radar Sukabumi.

Bacaan Lainnya

Dalam kesempatan tersebut, Babinsa dan Bhabinkamtibmas Desa Wangunreja ini, juga telah menyampaikan himbaun agar tetap melaksanakan protokol kesehatan. Ini dilakukan sebagai salah satu bentuk antisipasi penyeberan virus corona dan tetap hati-hati dalam bekerja.

“Sewaktu kita melakukan anjangsana ke rumah Pak Budi ini, memang sangat bagus. Iya, jiwa wirausaha, keuletan dan ketekunan Pak Budi ini harus menjadi syuri tauladan atau contoh bagi warga lainnya. Karena di masa pandemi Covid-19 ini, Pak Budi mampu melakukan usaha hingga menyerap tenaga kerja di kampung halamanya,” bebernya.

Sementara itu, Dede Lutpi (32) pelaku budi daya jamur tiram di Kampung Wangunreja, Desa Wangunreja, Kecamatan Nyalindung mengatakan, dengan ketekunan dan keuletannya dalam menjalankan usahanya, perharinya Dede masih mampu meraup untung Rp770.000 hingga Rp1.000.000. “Saya bergelut pada budi daya jamur tiram sejak beberapa tahun terakhir,” katanya.

Alhasil, dari 13 ribu media jamur tiram, bisa menghasilkan mulai 70 hingga 90 kilogram lebih perharinya. “Alhamdulillah, setiap harinya bisa memanen jamur tiram sampai 90 kilogram dari 13 ribu media yang dibudidayakan,” paparnya.

Harga jamur tiram yang diterima pengepul saat ini, diterima seharga Rp 11.000 perkilogramnya. “Sekarang harganya lagi naik, biasanya kalau dari pengepul itu paling seharga Rp10.000,” timpalnya.

Menurutnya, selain membudidayakan jamur tiram tersebut, juga menyediakan baglod sebagai media untuk tumbuhnya jamur tiram. “Alhamdulillah sejauh ini penjualannya sangat lancar. Selain menyediakan jamur, saya juga menyediakan juga baglog sebagai media nya,” jelasnya.

Tak jarang, baglog tersebut dikirimkan hingga luar kota seperti, Banten, Jawa, Bogor dan daerah lainnya. “Perbaglognya di jual seharga Rp2.500. Meskipun saat ini masa pandemi Covid-19, tetapi tidak berdampak besar terhadap penjualan jamur tiram ini,” pungkasnya. (Den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *