Tekan Longsor, Warga Nyalindung Taman Pohon

Petugas gabungan saat menanam pohon mahoni di lokasi terdampak bencana longsor dan pergerakan tanah yang ada di Kecamatan Nyalindung, (23/12).

NYALINDUNG — Mengurangi risiko bencana alam, muspika Nyalindung bekerjasama dengan BPBD, TNI, Polri dan berbagai komunitas, menggelar penanaman ratusan pohon mahoni ditiga desa yang ada di Kecamatan Nyalindung, (23/12). Ini merupakan salah satu bentuk upaya dalam meminimalisir terjadinya bencana alam di musim hujan.

Sekretaris Kecamatan Nyalindung, Anna Rudian Nugraha mengatakan, sebanyak 75 personel gabungan terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Relawan BPBD, ProBumi Indonesia, Pramuka Kwaran Nyalindung Perhutani KRPH Nyalindung, Babinkamtibmas, Babinsa, pemerintah desa, Komunitas Goes Slove Nyalindung, BananaValley dan komunitas lainnya, telah menanam pohon berakar di wilayah rawan longsor.

Bacaan Lainnya

“Sedikitnya 300 pohon jenis mahoni telah kami tanam di lokasi terdampak bencana longsor. Seperti di Kampung Gunungbatu, Desa Kertaangsana, Kampung Panaruban, Desa Mekarsari dan Kampung Citalahab, Desa/Kecamatan Nyalindung,” jelas Anna kepada koran ini melalui telepon selulernya, kemarin (23/12).

Ratusan pohon tersebut, sambung Anna, selain di tanam dilokasi terdampak bencana longsor, juga telah ditanam di beberapa lokasi sumber mata air yang berada di wilayah Kecamatan Nyalindung. “Penanaman pohon mahoni ini, untuk mengantisipasi bencana pergerakan tanah dan tanah longsor ke depan,” bebernya.

Pohon yang ditanam tersebut, ujar Anna, merupakan bantuan dari Perhutani KRPH Nyalindung. “Penanaman ini juga kami jadikan sebagai bahan edukasi untuk masyatakat agar mereka peduli terhadap lingkungan,” tukasnya.

ProBumi Indonesia, Asep Has mengatakan, penanaman pohon di kawasan tangkapan air hujan dan rawan pergerakan tanah ini memang sangat diperlukan. Terlebih lagi, konstur tanah dan geografis Kecamatan Nyalindung, masuk pada salah satu daerah rawan bencana alam.

Seperti longsor dan pegererakan tanah. “Untuk itu, semua pihak harus dapat meningkatkan kepeduliannya terhadap ekosistem lingkungan. Hal ini agar alam tetap bersahabat dan tidak menjadi bencana dikemudian hari,” katanya.

Dirinya berharap dengan terselenggaranya kegiatan ini, selain dapat mendongrak kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan, juga agar selalu siaga dan waspada dalam menghadapi bencana, khususnya bencana pergerakan tanah dan longsor dengan mengutamakan tahapan mitigasi bencana.

“Pohon jenis mahoni ini, dipilih untuk di tanam di lokasi terdampak longsor, karena diharapkan dapat menahan pergerakan tanah. Semoga dengan banyaknya pohon keras yang ditanam ini, diharapkan bencana di wilayah itu bisa diminimalisir dampaknya,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *