CIKEMBAR — Babi hutan liar kembali berulah, petani palawija di wilayah Kampung Tanjangkalengka, Desa Parakanlima, Kecamatan Cikembar, mengeluhkan serangan babi hutan yang merusak tanaman palawija. Akibatnya, tanaman petani seperti cabai, terong gelatik, mentimun, kedelai, ubi kayu dan lainnya, rusak diserang hewan tersebut.
Ketua RT 04 Kampung Tanjakanlengka, Desa Parakanlima, Kecamatan Cikembar, Ginanjar mengatakan, saat ini petani tengah dibuat resah dengan babi hutan yang menyerang sekitar 20 hektare lahan pertanian di wilayah tersebut. “Sudah ada sekitar tiga pekan terakhir, babi hutan ini menyerang tanaman palawija,” jelas Ginanjar kepada Radar Sukabumi, Minggu (07/02/2021).
Menurut Ginanjar, babi hutan itu telah merusak lahan pertanian karena habitat alaminya dirusak oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Babi hutan turun gunung mencari sumber makanan ke ladang atau ke area pertanian yang di kelola warga sekitar. “Babi hutan yang merusak lahan pertanian warga ini, lebih dari dua ekor. Hewan itu, berasal dari atas bukit yang lokasinya berada di wilayah Desa Bojongkembar, Kecamatan Cikembar. Iya, sasarannya adalah tanaman palawija milik petani setempat,” ujarnya.
Keluhan serupa dikatakan, Munajat (55) asal warga Kampung Tanjanlengka, RT 04/04, Desa Parakanlima, Kecamatan Cikembar menjelaskan, saat ini para petani di wilayah Kampung Tanjangkalengka, Desa Parakanlima, Kecamatan Cikembar, tengah melakukan panen raya. Seperti cabai dan terong gelatik. “Biasanya kan babi hutan itu menyerang lahan warga yang ada didalam hutan. Namun karena lahan diatas gunung tidak tersedia makanan, babi pun memilih turun gunung dan menyerang lahan pertanian warga,” jelasnya.