Soal Kisruh PT SNN, Tokmas: Hentikan Provokasi

SUKABUMI – Pasca pengrusakan dan pembakaran kantor perusahaan perkebunan PT Surya Nusa Nadicipta (SNN) di Desa Pasirdatar Indah, Kecamatan Kecamatan Caringin, yang dilakukan oleh ratusan warga pada Rabu (2/8/) sekitar pukul 21.00 WIB lalu, mendapatkan sorotan yang serius dari semua elemen.

Para tokoh masyarakat Caringin, merasa menyesali dan prihatin atas peristiwa tersebut. Pasalnya, perbuatan perusakkan tidak mencerminkan perilaku sebagian masyarakat Caringin yang terkenal baik dan ramah.

Bacaan Lainnya

Tokoh Masyarakat, Asep. S, warga Kampung Talaga, Desa Talaga, Kecamatan Caringin kepada Radar Sukabumi, Selasa (22/8) mengatakan, pihaknya merasa prihatin saat aksi massa yang telah melakukan pengrusakan sejumlah aset perusahaan hingga membakarnya.

Apalagi, aksi massa yang anarkis dan main hakim sendiri ini, dilakukan berdasarkan hasutan warga bahwa telah terjadi penculikan oleh pihak karyawan perusahaan perkebunan terhadap salah seorang warga yang bernama Sholihin.

“Sebelum 1 minggu kejadian pengrusakan kantor, saya sudah memberitahukan berulang kali, kepada warga, bahwa jangan mencoba-coba menyerobot tanah milik PT SNN. Karena tanah ini tidak tidur. Saya menilai dalam permasalahan ini, ada asas pemanfaatan dari pihak luar warga Caringin yang membuat provokasi terhadap warga.

Sebab, sejak saya tinggal puluhan tahun di Caringin, mayoritas warga Pasir Datar Indah dan Desa Sukamulya ini, sangat mengapresiasi terhadap rencana pembangunan agro wisata yang akan di bangun oleh PT SNN. Apalagi jika wisata ini sudah selesai di bangun akan berdampak terhadap laju pertumbuhan ekonomi warga,” bebernya.

“Saat ini, warga banyak yang berasumsi bahwa, PT SNN ini, melakukan penyerobotan lahan. Bahkan, warga menilai, perusahaan telah melakukan kriminalisasi terhadap warga, setelah terdapat 10 petani yang sudah di tetapkan menjadi tersangka perihal pengrusakan dan pembakaran kantor PT SNN. Menurut saya, asumsi warga ini tidak benar. Karena surat sah HGB belum habis dan masih sah milik PT SNN,” tambah Asep.

Masih di tempat yang sama, Tokoh Masyarakat, Komarudin, warga Caringin Wetan, Kecamatan Caringin, merasa prihatin terhadap kondisi para petani di Desa Pasir Datar Indah dan Desa Sukamulya yang telah dimanfaatkan oleh pihak di luar warga Caringin yang merupakan oknum tidak jelas. “Warga dari kedua desa ini, merupakan warga yang baik.

Saya rasa ini ada provokasi dari pihak ketiga yang ingin melakukan penyerobotan lahan. Untuk itu, kami sebagai tokoh masyarakat, akan siap membantu, seperti melakukan mediasi jika di butuhkan. Sehingg aksi main hakim sendiri tidak terulang kembali,” ucapnya.

Ia berharap, lahan pertanian di Desa Pasir Datar Indah dan Desa Sukamulya, jika nanti diperuntukkan sesuai sertifikat yaitu untuk agrowisata. Maka, diharapkan dapat menjaga resapan air. Sebab, air yang mengalir dari Desa Pasir Datar Indah ini, sangat dibutuhkan oleh warga Kecamatan Caringin.

“Sekitar enam desa di wilayah Kecamatan Caringin yang menggunakan air tersebut. Untuk itu, jika lahan ini di kelola oleh perusahaan harus dapat mengembalikannya menjadi lahan penghijauan,” imbuhnya.

Pihaknya secara pribadi sangat mendukung, apabila lahan di Desa Pasir Datar Indah, dapat di jadikan objek wisata. Sebab, dengan adanya tempat tersebut, dengan sendirinya akan mendongrak pertumbunan ekonomi warga.

“Tidak dapat di pungkiri, jika lahan ini menjadi objek wisata. Maka, pasti banyak para wisatawan domestik yang hendak berkunjung ke tempat ini,” pungkasnya. Sudah kewajiban bagi investor dalam berinvestasi harus memperhatikan lingkungan, hal inilah yang akan dilakukan PT SNN dalam mengembangkan agrowisata di Caringin.

Tokoh masyarakat kedua desa tersebut menegaskan kembali kepada pihak-pihak yang mempunyai kepentingan pribadi, untuk segera menghentikan provokasi kepada masyarakat. (cr13/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *