Satpol Airud Polres Sukabumi Minta Nelayan dan Wisatawan Berhati-Hati,  Gelombang Tinggi dan Angin Kencang Landa Palabuhanratu

Satpol Airud Polres Sukabumi Minta Nelayan dan Wisatawan Berhati-Hati
Personel Satpol Airud Polres Sukabumi saat memberikan himbauan kepada para wisatawan yang berwisata di pantai Palabuhanratu.

PALABUHANRATU – Dalam beberapa hari terakhir, wilayah perairan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, dilanda angin kencang dan gelombang laut yang cukup tinggi. Kondisi cuaca ini menimbulkan kekhawatiran bagi para nelayan dan wisatawan yang berada di sekitar kawasan pantai.

Kasatpol Airud Polres Sukabumi, AKP Tenda Sukendar, mengungkapkan bahwa sejak Selasa (6/8), cuaca di perairan Palabuhanratu menjadi memang cukup berbahaya, pasalnya berdasarkan pantauan dan hasil pengecekan dilapangan, gelombang laut diperkirakan mencapai ketinggian 2,5 meter hingga 4 meter bahkan sempat mencapai 5 meter, dengan kecepatan angin berkisar antara 10 hingga 20 knot.

Bacaan Lainnya

Hal tersebut, kata Tenda Sukendar lagi, tentunya sangat mempengaruhi aktivitas nelayan, terutama dengan ketinggian gelombang seperti itu.

“Kami mengimbau para nelayan untuk tidak memaksakan diri melaut dan mengingatkan wisatawan agar tidak berenang di tempat-tempat yang dilarang,” ujar AKP Tenda Sukendar saat dikonfirmasi Radar Sukabumi. Senin, (12/8).

Selain itu, AKP Tenda juga menekankan pentingnya kewaspadaan bagi masyarakat yang tinggal di sekitar pantai, tidak hanya itu juga kepada para wisatawan yang hingga saat ini masih ada berkunjung ataupun berwisata terutama warga lokal.

Masih kata Tenda Sukendar, pasalnya, sejak hari pertama yakin Selasa, (6/8) di wilayah daerah objek wisata pantai Cipatuguran, Kelurahan/ kecamatan Palabuhanratu sempat terjadi dampak dari gelombang tinggi air laut naik menyebabkan beberapa saung di sekitar pantai terkena.

“Meskipun situasinya belum terlalu ekstrem, kami mengimbau warga untuk tetap waspada, terutama di malam hari, mengingat kemungkinan terjadinya pasang rob secara tiba-tiba,” paparnya.

Ditegaskan Tenda Sukendar, sejauh ini kondisi cuaca mulai melandai tidak seperti Selasa lalu, namun pihaknya akan terus berupaya mengingatkan nelayan dan wisatawan untuk selalu berhati-hati selama cuaca ekstrem ini berlangsung.

“Intinya kami menghimbau bagi masyarakat yang tinggal di bantaran pantai, segera meninggalkan lokasi yang berdekatan dengan pantai jika kondisi air laut atau gelombang semakin memburuk,” tegasnya.

“Dengan situasi yang tidak menentu ini, keselamatan harus menjadi prioritas utama. Para nelayan dan wisatawan diharapkan dapat mengikuti arahan dan imbauan demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan,” ucapnya. (Ndi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *