Sadar Kebersihan Masih Minim

MENGGANGGU: Tumpukan sampah di Jalan Padjajaran, Kampung Kopeng, Desa/Kecamatan Gunungguruh nampak mengganggu.

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Kesedaran warga Kabupaten Sukabumi dalam menjaga kebersihan lingkungan masih rendah. Ini terbukti dengan masih mudahnya ditemukan tumpukan sampah berserakan di beberapa ruas jalan baik desa maupun kabupaten.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi, Budi Setiadi mengatakan, DLH Kabupaten Sukabumi sudah berupaya maksimal untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan mengurangi volume sampah. Upaya itu seperti dengan mensosialisasikan kepada warga di setiap kecamatan agar mengelola sampah organik maupun non organik untuk dijadikan bahan kerajinan. “Berdasarkan pengamatan di lapangan, dari semua jenis sampah paling banyak ditemukan adalah sampah plastik dan sampah rumah tangga. Dan kami sudah berupaya mensosialisasikan cara pengelolaannya,” jelas Budi kepada Radar Sukabumi melalui telepon selulernya, kemarin (7/7).
Lebih lanjut ia menjelaskan, sampah jenis plastik selain ditemukan bertebaran di pinggir ruas jalan desa maupun kabupaten, juga ditemukan menumpuk di daerah permukiman, pusat perdagangan, pabrik dan lainnya. “Sampai saat ini kesadaran masyarakat dalam membuang sampah pada tempatnya masih minim. Kami akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah lingkungan dan mengembangkan bank sampah di lingkungannya masing-masing,” jelasnya.
Saat ini, DLH Kabupaten Sukabumi terus melakukan pengawasan dan mengintruksikan petugasnya untuk terjun ke lapangan dan mengangkut sampah plastik, botol minuman dan material lainnya dari limbah rumah tangga. “Yang lebih memprihatikan itu banyak sampah rumah tangga yang dibuang ke sungai tanpa melihat efek dan dampak ke depan. Bila tidak segera diantisipasi, sudah jelas sampah yang dibuang ke sungai ini akan menyebabkan bencana alam. Untuk itu, saya berharap warga Kabupaten Sukabumi dapat membuang sampah pada tempatnya,” tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, warga dan pengendara yang melintas di Jalan Raya Padjajaran, Kampung Kopeng, Desa/Kecamatan Gunungguruh mengeluh dengan banyaknya tumpukan sampah di sepanjang perlintasan jalan ini. Selain menimbulkan bau tidak sedap, juga kawasan ini terlihat lebih kumuh dan semrawut.
Seorang warga Kampung Kopeng, RT 24/6, Desa/Kecamatan Gunungguruh, Asep Solehudin (35) mengatakan, tumpukan sampah yang berserakan di pinggir jalan Desa Gunungguruh itu sudah empat hari dibiarkan dan belum diangkut oleh petugas kebersihan. “Sampahnya telat diangkut, sehingga menumpuk dan mengeluarkan bau tidak sedap,” jelas Asep kepada Radar Sukabumi.
Akibat tumpukan sampah tersebut, warga maupun pengendara yang melintas, harus meningkatkan kecepatannya karena bau sampah sangat mengganggu. Kondisi ini diperparah dengan kondisi jalan yang rusak. “Biasanya sih rutin diangkut, tapi entah kenapa sudah empat hari ini tidak diangkut, sehingga sampah meluber ke jalan ini,” timpalnya.
Untuk itu, ia berharap sampah tersebut segera diangkut agar tidak mengganggu kenyamanan warga. “Kalau warga di sini tidak ada yang membuang sampah ke pinggir jalan itu. Namun, setiap pagi dan sore hari saya selalu melihat warga dari luar kampung inilah yang membuang sampah. Mereka menggunakan sepeda motor,” paparnya.
Ketua Pemuda Peduli Lingkungan Sukabumi (PPLS) Sukabumi, Taufik sangat menyesalkan dengan kebiasaan masyarakat yang membuang sampah sembarangan dan sikap pemerintah yang tidak menyediakan tempat pembuangan sampah (TPS).
“Untuk itu, perlu adanya kerja sama yang baik dengan semua elemen. Seperti halnya, masyarakat sebagai pelaksana dan pihak pemerintah daerah sebagai fasilitator. Sehingga sampah tidak menumpuk di pinggir jalan,” katanya.
Tumpukan sampah, ujar Taufik, selain bisa menimbulkan banyak penyakit juga dapat menyebabkan bencana. Sebab itu, warga dan pemerintah daerah harus bisa mengurangi bahan yang menghasilkan sampah. “Tumpukan sampah selain dapat mencemari air dan tanah yang berada di sekitarnya, juga dapat mempercepat pemanasan global karena menghasilkan gas metan Ch4 yang bisa merusak atmosfer,” bebernya.
Camat Gunungguruh, Erry Erstanto mengatakan, tumpukan sampah ini bukan hanya berada di Jalan Raya Padjajaran, Kampung Kopeng saja, namun hampir di sepanjang Jalan Raya Desa/Kecamatan Gunungguruh, terdapat tumpukan sampah. Ini disebabkan selain dari minimnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah, juga akibat tidak adanya tempat pembuangan sampah. “Terlebih lagi, petugas kebersihan jarang mengangkut sampah sampai ke pelosok. Ya, akibatnya sampah menumpuk seperti ini,” katanya.
Untuk itu, pihaknya akan melaporkan kondisi tersebut kepada dinas terkait untuk dapat mengoptimalkan dalam pengelolaan sampah yang ada di wilayah Kecamatan Gunungguruh. “Dalam seminggu petugas kebersihan itu hanya mengangkut sampah satu kali. Ya, idealnya mereka mengangkut sampah itu tiga kali. Sehingga sampah tidak sampai menumpuk seperti ini,” pingkasnya. (Den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *