PT Smelting Bersama Warga Desa Muaradua Ubah Sampah Jadi Nilai Rupiah

PT-Smelting
Manager GA PT Smelting, Saptohadi Prayetno saat memberikan sambutannya pada pelatihan pengolahan sampah dan peresmian Rumah Kelola Sampah Pokdarwis Balik ka Bumi yang berada di Kampung Cidadap, Desa Muaradua, Kecamatan Kadudampit pada Kamis (16/12).

SUKABUMI – Sampah merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi oleh pemerintah dan masyarakat Kabupaten Sukabumi. Daya dukung dan daya tampung Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kabupaten Sukabumi, terbatas sehingga sampah menjadi momok tersendiri yang perlu segera diatasi.

Sebab itu, itu berbagai upaya dilakukan untuk dapat mengolah sampah agar menjadi barang yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomis.

Bacaan Lainnya

Seperti halnya yang dilakukan warga Desa Muaradua dan Desa Cikahuripan, Kecamatan Kadudampit, kini tengah bekerjasama dengan PT Smelting untuk melakukan pengembangan dan pengelolaan sampah agar menjadi nilai rupiah.

Upaya pengelolaan sampah tersebut, telah mendapatkan sambutan antusias dari semua kalangan.

Hal tersebut, dapat dibuktikan saat launching Rumah Kelola Sampah Pokdarwis Balik ka Bumi yang berada di Kampung Cidadap, Desa Muaradua, Kecamatan Kadudampit pada Kamis (16/12), puluhan warga tampak antusias telah mengikuti pelatihan pengelolaan sampah dari perusahaan PT Smelting yang bergerak dalam bidang peleburan dan pemurnian temabaga yang beroperasi di wilayah Gresik.

Warga dilatih untuk bisa mengolah sampah organik maupun non organik menjadi nilai rupiah. Seperti, manajeman pengolahan sampah, budidaya maggot untuk sampah jenis domestik. Sementara untuk sampah plastik diolah untuk jadi bahan bakar bensin. Seperti solar, premium dan minyak tanah.

Manager GA PT Smelting, Saptohadi Prayetno kepada Radar Sukabumi mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari community development untuk pengembangan pengolahan sampah.

“Iya, tujuannya agar mengedukasi masyarakat agar bisa mengolah sampah dengan baik dan benar. Salah satunya, menyediakan alat pengolahan sampah menjadi bensin ataupun bahan-bahan bakar yang bisa digunakan untuk mesin,” katanya.

Untuk itu, kegiatan yang digagas oleh PT Smelting dan dibantu dengan lembaga pendamping Filantra dan Karangtaruna bersama pemerintah desa dan pemerintah Kecamatan Kadudampit tersebut, dinilai sangat penting sekali dilakukan.

Lantaran, menurutnya masalah sampah merupakan problem semuanya. “Iya, sampai hari ini menjadi masalah serius dan bukan hanya di desa ini saja, tetapi desa-desa yang lainnya juga sama.

Untuk itu, melalui program CSR perusahaan ini, kami bantu warga untuk dapat mengelola sampah dengan baik. Seperti memberikan bantuan motor roda tiga, mesin destilator dan mesin pemecah sampah untuk rumah kelola sampah dan lainnya,” ujarnya.

Pihaknya mengaku sengaja memilih Kecamatan Kadudampit untuk dijadikan sebagai lokasi pilot project. Karena daerah tersebut akan dijadikan sebagai desa wisata. “Dari empat desa yang ada di Kecamatan Kadudampit yang dilakukan pemetaan oleh PT Smelting, hanya ada dua desa yang dijadikan atau terpilih.

Yaitu Desa Muaradua dan Desa Cikahuripan. Sementara desa yang siap adalah Desa Muaradua untuk bisa dikembangkan peralatan pengolahan sampahnya.

Kami berharap agar masyarakat lebih sadar diri dan lebih peduli pada lingkungannya dan bisa mengolah sampah dengan baik dan benar. Iya, nantinya dapat mengurangi volume dan bahaya sampah. Sehingga lingkungan dapat lebih baik lagi,” bebernya.

Sementara itu, Sekertaris Kecamatan Kadudampit, Susandikrilah mengatakan, lounching Rumah Kelola Sampah Pokdarwis Balik ka Bumi ini, sangat baik sekali. Karena, dengan adanya inovasi mendaur ulang sampah yang tidak memiliki nilai ekonomis, kini setelah mendapatkan bantuan CSR dari PT Smelting, maka sampah yang sebelumnya merupakan masalah atau musibah, tetapi kini dapat menjadi nilai ekonomis yang tinggi.

“Disamping itu, juga sampah-sampah biasanya tersebar dimana-mana, maka dengan sedikit-sedikit terkurangi. Sehingga alam akan tetap lestari dan tetap terjaga,” jelasnya.

PT-SmeltingUntuk itu, dengan terselenggaranya kegiatan ini diharapkan dapat diadopsi oleh desa-desa lainnya dan difahami oleh masyarakat.

Karena, kegiatan ini sangat bermanfaat dan sangat efektif dalam menjaga dan melestarikan lingkungan. “Sampah jika tidak dikelola dengan baik, maka dapat menjadi masalah yang sangat serius. Seperti banjir dan lainnya.

Bahkan, jika di musim hujan tumpukan sampah dapat berpotensi jadi bibit penyakit bagi masyarakat. Untuk itu, kami sangat mendukung dan mengucapkan terimakasih kepada perusahaan ini yang sudah membantu dalam menyelesaikan persoalan lingkungan, khususnya dalam bidang sampah,” tandasnya.

Masih ditempat yang sama, Kepala Desa Cikahuripan, Ujang Malik Jafar didampingi Kepala Desa Muaradua, Muhammad Suparman menjelaskan, ia bersama warga Desa Desa Cikahuripan dan warga Desa Muaradua, Kecamatan Kadudampit mengucapkan terimakasih karena sudah membantu pembangunan rumah kelola sampah ini.

“Karena, keberadaan rumah kelola sampah ini sangat bermanfaat sekali bagi warga Desa Desa Cikahuripan dan warga Desa Muaradua, Kecamatan Kadudampit,” jealsnya.

Untuk itu, diharapkan dengan adanya tempat pengelolaan sampah ini, seluruh tumpukan sampah di wilayah tersebut, dapat diangkut ke rumah pengelolaan sampah untuk dilakukan daur ulang.

“Kalau kita lihat dari strukturnya, memang ini sangat menjanjikan. Karena, seluruh sampah itu nantinya akan dipilah untuk digiling, kemudian bisa menjadi bensin. Dan tentunya ini sangat berguna bagi warga kami,” pungkasnya. (Den)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *