Protes Pengunjung Soal Alun-Alun Palabuhanratu, Khawatir Ada yang Kacugak

Alun Alun Palabuhanratu
Kondisi lapangan Alun Alun Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi yang masih dalam proses renovasi dan rehabilitasi.

SUKABUMI – Proyek rehabilitasi lapangan Alun-Alun Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi belum tuntas 100 persen. Namun, salah satu tempat berkumpulnya masyarakat itu sudah dibuka kembali untuk umum. Kondisi ironis inipun lantas dikeluhkan oleh pengunjung yang khawatir fasilitas alun-alun dapat rusak kembali.

Seperti yang disampaikan, Eneng Rika, warga Cikakak Palabuhanratu yang tengah asyik nongrong di pinggiran Alun-Alun. Menurut dia, seharusnya sebelum renovasi alun-alun maupun hanggar belum tuntas jangan dulu dibuka.

Bacaan Lainnya

“Kalau dibuka seperti ini, bisa – bisa malah rusak lagi dan itu pasti akan menghambur – hamburkan anggaran. Kami sebagai masyarakat tentu mendukung renovasi ini tetapi tentu dengan hasil yang maksimal,” papar Eneng kepada Radar Sukabumi, Minggu (10/10).

Selain dikhawatirkan rusak, dengan dibukanya alun-alun malah juga akan menganggu pekerjaan. Sehingga ini dapat berpotensi memperlambat proses tuntasnya kegiatan renovasi dan rehabilitasi alun-alun. “Mending kalau begitu saja, jika ada hal yang tidak diinginkan ada yang kacugak (terkena serpihan paku) misalnya. Bahaya juga kan,” paparnya.

Maka dari itu, dirinya berharap agar penanggung jawab renovasi lapang alun-alun agar dapat memperhatikan itu. Hal ini untuk kepentingan bersama sehingga target penyelesaiannya tidak molor.

“Bila perlu dinas juga menegur pihak ketiga yang tengah merenovasi lapangan. Jangan sampai belum juga selesai fasilitas yang seharunya bikin nyaman malah gak jadi-jadi atau rusak kembali,” harapnya.

Senada dengan Eneng, Deni (33) mengaku risih dengan dibukanya lokasi renovasi lapangan itu. Sebab pengerjaan belum selesai dan pada akhrinya masyarakat sudah dahulu memanfaatkan lapangan itu.

“Kalau bisa sih diberesih dulu saja baru dibuka, jadi gak terkesan acak -acakan begitu. Kalau selesai, selain enak dipandang mata juga warga tenang menikmati fasilitas itu. Kami minta agar pemerintah dapat memperhatikan hal yang dianggap kecil ini, padahal dampaknya sangat besar,” singkat Deni.

Sampai berita ini ditayangkan Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Kabupaten Sukabumi, Lukman Sudrajat saat dikonfirmasi Radar Sukabumi melalui sambungan telepon dan chat whatsapp belum memberikan respon. (ris/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *