PEPADI Kembangkan Potensi di Masa Pandemi

Ki Iman Rusmandar bersama para penggiat seni padalangan saat memberikan sambutannya.

SUKABUMI – Tak ingin larut dengan wabah pandemi Covid-19, Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI) Kabupaten Sukabumi mulai membangkit berbagai penggalian potensi di setiap wilayah. Oraganisasi profesi yang kini di nahkodai Ki Iman Rusmandar itu, sudah memiliki langkah-langkah jitu dalam menghadapi persoalan tersebut dengan menyusun program dan tata kelola yang baik dan benar.

“Kita ingin mengembalikan mereka untuk bergairah dalam kegiatan kesenian ini. Tidak hanya itu kita pun memberikan pengetahuan, sikap dan pilar kepada para pelaku seni padalangan,” ujar Ki Iman yang juga penggiat kehutanan itu.

Bacaan Lainnya

Diterangkan dia, pada era globalisasi ini pihaknya mengajak para dalang untuk mengkuti perkembangan zaman. Di mana, hal itu agar kegiatan kesenian terus tereksplor dan mendapatkan tempat di hati masyarakat. Terlebih, saat ini masyarakat membutuhkan sentuhan kesenian sebagai ajang hiburan di tengah pandemi.

“Kita akan memanfaatkan media sosial dalam hal ini Youtube untuk pengembangan kesenian, sekaligus menjadi pendapatan hidup para pelaku seni padalangan yang didalamnya ada banyak bidang, seperti nayaga atau pemain musik, Sinden, serta bidang lainnya,” terang Iman.

Tidak hanya itu, PEPADI Kabupaten Sukabumi mengundang pelaku seni asli putra daerah, Agoy alias Yoga yang sudah malang melintang di dunia hiburan televisi nasional. Selain memberikan materi, pemain gendang yang biasa mengisi acara hiburan di salah satu televisi swasta tersebut, juga memberikan motivasi dalam menyajikan hiburan yang baik.

“Kita ingin para penggiat seni padalangan ini terus berkontribusi dalam memberikan hiburan untuk masyarakat,” katanya.

Dalam pemberian materi ini, para penggiat seni melakukan protokol kesehatan diantaranya menggunakan masker, pengukuran suhu tubuh dan lainnya.

Iman melanjutkan, PEPADI Kabupaten Sukabumi memiliki visi dan misi dalam pengembangan kesenian di Kabupaten Sukabumi yakni dengan membangun karakter melalui tujuh mustika, diantaranya, Cageur (sehat), Bageur (baik), Bener, pinter (cedas), singer (mawas diri), junun (istiqomah) dan jujur.

“Adapun misinya untuk memasyarakatkan budaya wayang golek ditengah masytarakat yang merupakan pilar figur di masa lalu orang tua terdahulu dalam membina masyarakatnya dan penuh dengan etika,” tambahnya.

Iman berharap, oraganisasinya yang sudah menjuarai kejuaraan Binojakrama 2018 dengan memboyong piala Bokor Mas Kencana itu, terus mengalami peningkatan prestasi. Apalagi, rencananya, pada 2020 ini kejuaraan bergengsi tersebut akan diselenggarakan di Kabupaten Sukabumi. “Namun akibat adanya Covid sepertinya dipending,” pungkasnya. (why)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *