Pemilik Perahu Sambangi Keluarga Korban Hilang

PALABUHANRATU–Hilangnya Yudi (30) bersama Solung alias Indra Pamungkas (25) warga Kalimantan, semakin meyakinkan keluarganya yang bermukim di Kampung Panyairan RT 1/19, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabpaten Sukabumi.

Kepastian itu diiperkuat dengan kedatangan pemilik perahu (Taweu) Naura, Sunaryo.

Bacaan Lainnya

Bos perahu yang dijadikan skoci mencari rezeki oleh para korban itu datang bersama istri dan seorang anaknya anaknya, Donny Asmoro beserta kakak kedua korban, Sudirman (32) yang sama-sama melaut di laut Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur (Jatim) menjelang magrib, kemarin (4/6).

Pada kedatangannya tersebut Sunaryo memberikan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp5 juta dan sembako. Bantuan itu ditujukan untuk meringankan keluarga korban selama menggelar acara doa bersama.

Disamping itu dana tersebut juga diharapkan dapat digunakan untuk biaya istri dan anak korban hilang yang masih balita.

Sunaryo yang merupakan warga RT 02/11, Dusun Tawang Wetan, Desa Sidomulyo, Kecamatan Nadirojo, Kabuoaten Pacitan, Provinsi Jatim ini mengaku tak menyangka jika dua anak buahnya menjadi korban ganasnya Badai Cempaka yang datang tiba-tiba.

“Mereka (korban) berangkat pada Senin (27/11).

Saat itu cuacanya cerah.

Tapi begitu sampai di tengah laut kira-kira 20 mill dari bibir pantai, hujan angin disertai badai datang.

Mereka berusaha bertahan, tapi badai terlalu besar hingga perahu pun terbalik,” beber Sunaryo menceritakan sesuai informasi yang diperolehnya.

Kala itu sejumlah awak yang berada di perahunya antara lain Yudi, Solung dan Ucok.

Namun pada saat kejadian Ucok berhasil menyelamatkan diri karena bertahan di atas perahu yang terbalik.

Sedangkan kedua rekannya yakni Yudi dan Solung hilang setelah berusaha berenang ke arah pantai di tengah badai kencang dengan alat seadanya.

“Menurut Ucok, Yudi dan solung memaksa berenang.

Yudi memakai tutup tempat ikan yang terbuat dari bahan fiber.

Begitu juga dengan Solung berenang menggunakan material seadanya.

Keduanya berusaha berenang ke tepian, tapi badai terlampau besar,” jelasnya.

Ucok baru bisa diselamatkan oleh perahu sope yang tengah melintas pada keesokan harinya. (ryl)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *