KAHMI : Semua Harus Terlibat Perangi Covid 19

Presidium Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Sukabumi

SUKABUMI — Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Sukabumi menyatakan dukungan penuh kepada pemerintah dalam melakukan beberapa upaya dalam percepatan penanganan wabah Covid-19. Namun, penanganan virus yang berawal dari Provinsi Wuhan Tiongkok ini memerlukan kerjasama berbagai unsur. Tak hanya pemerintah, tetapi masyarakat yang sebagai unjung tombak penularan harus bisa bekerjasama agar penularan ini bisa segera diatasi.

Koordinator Presidium Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD KAHMI) Sukabumi Ade Dasep Zaenal Abidin mengatakan, saat ini pemerintah hanya perlu terus gencar melakukan promosi kepada masyarakat tentang pentingnya kesehatan. Selain itu, perlu ditunjang dengan obat-obatan yang memadai.

Bacaan Lainnya

“Soal kasus ini, harusnya semua terlibat tidak ada ada yang tidak. Kalau hanya pemerintah saja, maka dipastikan ketika penyebaran ditekan prilaku masyarakat tidak sadar tentang kesehatannya, pemerintah akan kewalahan menghadapi wabah virus ini, “terangnya.

Namun, tentunya harus dibarengi dengan upaya upaya pemerintah mempemudah akses dan keperluan masyarakat dalam melakukan pencegahan, caranya mulai dari informasi bagaimana melakukan isolasi mandiri, bagaimana melakukan social distancing dan bagaimana cara masyarakat mencari uji kesehatan dan pengobatan yang sesuai aturan.

“Kita kalau bersama-sama melawan virus ini, semua akan berlalu. Namun, kalau kesadaran timbul dari sekelompok orang saja maka pemerintah juga akan kesulitas untuk menuntaskan kasus ini. Soalnya, penyebaran kasus ini sangat luar bisa, “bebernya.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, khusus kepada pemerintah pusat sesuai arahan dari Majelis Nasional KAHMI yakni meminta agar diterapkan pembatasan pengunjung dari warga negara asing (WNA) dari berbagai negara yang sudah mengalami pandemi Covid-19 di seluruh bandara, pelabuhan dan berbagai perbatasan lain. Menurut KAHMI, pembatasan itu harus diiringi dengan pelaksanaan skrining kesehatan bagi WNI yang kembali ke tanah air. Di samping itu, harus ada pemberian fasilitas untuk melakukan pemeriksaan kesehatan lebih lanjut, penyediaan karantina kesehatan, dan pendampingan isolasi mandiri.

Tak hanya itu, dirinya mengajak untuk bersedekah dan Infaq adalah beberapa bentuk amal baik bernilai ibadah yang bisa dilakukan di tengah pandemi virus corona, dengan jumlah kasus yang terus naik. “Umat Islam agar semakin mendekatkan diri kepada Allah dengan memperbanyak ibadah, taubat, istighfar, dzikir, itu cara yang terbaik, “cetusnya.

Selain itu, Pemerintah harus bisa memastikan kesiapan rumah sakit, agar mampu memberikan pelayanan dan perawatan yang paripurna bagi pasien pengidap virus Corona. Hal ini menurutnya perlu didukung dengan penyediaan sumber daya yang memadai termasuk SDM, pembiayaan, peralatan, dan bahan habis pakai yang diperlukan.

“Tenaga medis adalah orang paling depan dalam penanganan kasus ini, makanya kami meminta kepada pemerintah untuk memberikan fasilitas yang memadai agar dalam penanganan kasus covid 19 ini benar-benar baik, jangan sampai para tenaga medis yang bekerja siang malam menjadi korban, “tukasnya. (hnd

SUKABUMI — Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Sukabumi menyatakan dukungan penuh kepada pemerintah dalam melakukan beberapa upaya dalam percepatan penanganan wabah Covid-19. Namun, penanganan virus yang berawal dari Provinsi Wuhan Tiongkok ini memerlukan kerjasama berbagai unsur. Tak hanya pemerintah, tetapi masyarakat yang sebagai unjung tombak penularan harus bisa bekerjasama agar penularan ini bisa segera diatasi.

Koordinator Presidium Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD KAHMI) Sukabumi Ade Dasep Zaenal Abidin mengatakan, saat ini pemerintah hanya perlu terus gencar melakukan promosi kepada masyarakat tentang pentingnya kesehatan. Selain itu, perlu ditunjang dengan obat-obatan yang memadai.

“Soal kasus ini, harusnya semua terlibat tidak ada ada yang tidak. Kalau hanya pemerintah saja, maka dipastikan ketika penyebaran ditekan prilaku masyarakat tidak sadar tentang kesehatannya, pemerintah akan kewalahan menghadapi wabah virus ini, “terangnya.

Namun, tentunya harus dibarengi dengan upaya upaya pemerintah mempemudah akses dan keperluan masyarakat dalam melakukan pencegahan, caranya mulai dari informasi bagaimana melakukan isolasi mandiri, bagaimana melakukan social distancing dan bagaimana cara masyarakat mencari uji kesehatan dan pengobatan yang sesuai aturan.

“Kita kalau bersama-sama melawan virus ini, semua akan berlalu. Namun, kalau kesadaran timbul dari sekelompok orang saja maka pemerintah juga akan kesulitas untuk menuntaskan kasus ini. Soalnya, penyebaran kasus ini sangat luar bisa, “bebernya.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, khusus kepada pemerintah pusat sesuai arahan dari Majelis Nasional KAHMI yakni meminta agar diterapkan pembatasan pengunjung dari warga negara asing (WNA) dari berbagai negara yang sudah mengalami pandemi Covid-19 di seluruh bandara, pelabuhan dan berbagai perbatasan lain. Menurut KAHMI, pembatasan itu harus diiringi dengan pelaksanaan skrining kesehatan bagi WNI yang kembali ke tanah air. Di samping itu, harus ada pemberian fasilitas untuk melakukan pemeriksaan kesehatan lebih lanjut, penyediaan karantina kesehatan, dan pendampingan isolasi mandiri.

Tak hanya itu, dirinya mengajak untuk bersedekah dan Infaq adalah beberapa bentuk amal baik bernilai ibadah yang bisa dilakukan di tengah pandemi virus corona, dengan jumlah kasus yang terus naik. “Umat Islam agar semakin mendekatkan diri kepada Allah dengan memperbanyak ibadah, taubat, istighfar, dzikir, itu cara yang terbaik, “cetusnya.

Selain itu, Pemerintah harus bisa memastikan kesiapan rumah sakit, agar mampu memberikan pelayanan dan perawatan yang paripurna bagi pasien pengidap virus Corona. Hal ini menurutnya perlu didukung dengan penyediaan sumber daya yang memadai termasuk SDM, pembiayaan, peralatan, dan bahan habis pakai yang diperlukan.

“Tenaga medis adalah orang paling depan dalam penanganan kasus ini, makanya kami meminta kepada pemerintah untuk memberikan fasilitas yang memadai agar dalam penanganan kasus covid 19 ini benar-benar baik, jangan sampai para tenaga medis yang bekerja siang malam menjadi korban, “tukasnya. (hnd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *