Stok Gas LPG Dipastikan Aman

Kasi Distribusi Tertib Niaga DPKUKM Kabupaten Sukabumi, Iwan Wirawan saat melakukan pengecekan ketersediaan Gas LPG di sejumlah agen, (30/3).

SUKABUMI — Dinas Perdagangan, Koprasi dan Usaha Kecil Menengah (DPKUKM) Kabupaten Sukabumi, memastikan bahan bakar gas elpiji 3 kilogram (kg) tidak akan mengalami kelangkaan hingga Ramadan mendatang.

Kasi Distribusi Tertib Niaga DPKUKM Kabupaten Sukabumi, Iwan Wirawan mengatakan, kepastian itu berdasarkan hasil pantauan tim pengawas. Bahwa barang yang beredar di seluruh wilayah Kabupaten Sukabumi sejak awal tahun 2020 stok hingga proses pendistribusian gas elpiji ke tingkat pengecer lancar.

Bacaan Lainnya

“Kita pastikan ketersediaan gas elpiji hingga Ramadan nanti relatif aman. Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir terjadinya kelangkaan gas,” kata Iwan kepada Radar Sukabumi, kemarin (30/3).

Lanjut Iwan, pengawasan dilakukan tidak hanya untuk memastikan ketersediaan bahan bakar gas elipiji saja. Namun, bertujuan untuk memastikan kelancaran proses pendistribusian dari agen hingga kepada pengecer.

“Hasil pengecekan kami, Covid19 tidak berdampak terhadap ketersediaan maupun pendistribusian gas elpiji,” ungkapnya.

Menurutnya, ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya kelangkaan gas elpiji, salah satu pemicunya yakni proses pendistribusian yang tidak lancar. “Tidak lancar itu, bisa karena gangguan teksi seperti terjadi longsor sehingga pendistribusian ke setiap pelosok terhambat,” ucapnya.

Iwan menambahkan, pihaknya akan terus berupaya melakukan pemantauan dan pengecekan disetiap agen gas yang berada disetiap daerah Kabupaten Sukabumi.

“Kami akan terus mengecek ketersediaan gas elpiji ini disemua agen. Mudah-mudahan tidak terjadi kelangkaan,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Sukabumi, Yudha Sukmagara memaparkan, dalam mengantisipasi kelangkaan gas elpiji 3 kg, Hiswana Migas sudah mengajukan penambahan kuota sebanyak 200 persen dati kuota reguler kepada pertamina. “Kami sudah mempersiapkan penanggulangan fakultatif. Kami mengajukan 200 persen dari kuota reguler,” paparnya.

Yudha menegaskan, Covid19 tersebut hingga saat ini tidak berdampak terhadap ketersediaan elpiji 3 kg. Namun kendati demikian, Hiswana Migas dari jauh hari melakukan upaya antisipasi kelangkaan gas tersebut.

“Pertamina dan Hiswana Migas faksun terhadap kondisi stok elpiji. Jangan sampai dengan adanya Covid19 ini terjadi kelangkaan,” pungkasnya. (bam/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *