Distan Kembangkan Budidaya Alpukat Unggul

PANEN PERDANA : Bupati Sukabumi, Marwan Hamami didampingi Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi Ajat Sudrajat saat petik buah alpukat di kawasan perkebunan Hygreen Avocado Farm.

PEMKAB SUKABUMI – Pemerintah terus berupaya mengembangkan sektor pertanian untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi warganya. Kali ini, Bupati Sukabumi, Marwan Hamami didampingi Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi melakukan petik buah alpukat di kawasan perkebunan Hygreen Avocado Farm di Kampung Bunisari, Desa Langensari, Kecamatan Sukaraja pada akhir pekan kemarin (8/2).

“Kami akan terus mendorong sektor pertanian di wilayah Kabupaten Sukabumi, baik tanaman sayuran, bunga potong, hingga hasil perkebunan. Iya, seperti budidaya tanaman alpukat ini,” jelas Marwan.

Bacaan Lainnya

Menurut orang nomor satu di Kabupaten Sukabumi ini, bahwa model demplot budidaya tanaman allpukat harus menjadi perhatian seluruh stakeholder agar hitungan ekonomisnya bisa terhitung dan menarik para petani. “Sehingga saat mau menanampung, para petani bisa mencermati untung ruginya,” ujarnya.

Saat ini, mayoritas masyarakat di Kabupaten Sukabumi pekerjaan kesehariannya bekerja sebagai profesi petani. Untuk itu, dalam meningkatkan kesejahteraannya harus didorong lewat kebijakan pemerintah.

“Kalau tidak didorong kebijakan pemerintah, sulit untuk intesifikasi dan diversifikasi pertanian, kedepan para petani perlu di dukung aspek teknologinya sehingga bisa lebih sejahtera,” paparnya.

PANEN PERDANA : Bupati Sukabumi, Marwan Hamami didampingi Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi Ajat Sudrajat saat petik buah alpukat di kawasan perkebunan Hygreen Avocado Farm di Kampung Bunisari, Desa Langensari, Kecamatan Sukaraja.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Ajat Sudrajat mengatakan, saat ini baru terdapat 350 tanaman alpukat yang dikembangkan oleh Hygreen Avocado Farm itu.

“Ratusan tanaman alpukat itu, ditanam dilahan seluas 3,5 hektare dengan berbagai macam variates,” katanya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, meskipun budidaya alpukat yang ditanam baru berusia tiga tahun, namun sudah bisa menghasilkan buah hingga 20 kilogram per pohonnya.

“Diprediksi, bila usianya sudah di atas 15 tahun, maka saya meyakini tanaman alpukat ini bisa menghasilkan buah sampai 1 ton dalam satu pohonnya,” paparnya.

Untuk itu, ia menilai budidaya pertanian dengan sistem demplot itu, dapat mempermudah dan meningkatkan hasil pertanian budidaya tanaman alpukat.

“Ini tentunya dapat meningkatkan kesejahteraan warga. Apalagi, hasil pertanian di Kabupaten Sukabumi ini, sudah banyak yang melirik hingga manca negara.

Sehingga untuk penjualannya, juga tidak akan sulit,” pungkasnya. (den/ADV)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *