SUKABUMI – Sebanyak tujuh kepala keluarga (KK) di Kampung Cijagung Lapang, RT 01/RW 08, Desa Gedepangrango, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, berdampak dari bencana tanah longsor.
Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Kecamatan Kadudampit, D Syarifudin kepada kepada Radar Sukabumi mengatakan, bencana tanah longsor yang terjadi pada Kamis (22/06) sekira pukul 17.30 WIB ini, terjadi saat wilayah tersebut diguyur hujan deras.
“Dampaknya, Tembok Penahan Tanah (TPT) lapangan jebol dan menghantam tujuh rumah penduduk yang lokasinya berada di bawah tanggul,” kata D. Syarifudin kepada Radar Sukabumi pada Jumat (23/06).
Tanggul TPT lapangan Cijagung ini, jebol diduga akibat dari aktivitas proyek Cut And Fill atau perataan tanah untuk pembangunan jalan lingkar utara milik pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi. Selain itu, tanah dari aktivitas pembangunan jalan baru lingkar utara tersebut, tanahnya dibuang ke lokasi Lapangan Cijagung.
“Itu titik koordinatnya, karena debit air meningkat hingga menyebabkan jebolnya TPT Lapang Cijagung. Nah, kalau dulu tumpukan tanah dari Cut And Fill itu, dipadatin tanahnya, terus pembangunannya tidak sampai bawah bikin pondasinya,” ujarnya.
“Jadi, tidak ada pemasangan bronjong di TPT itu, hanya di tembok doang. Iya, gak bakalan jebol kalau ada bronjong dulu dari bawah. Selain itu, tanah dari proyek jalan itu, dibuangnya ke lapang dan tidak dirapikan hingga menyebabkan bencana seperti ini,” imbuhnya.
Tidak ada korban jiwa maupun korban luka-luka akibat bencana longsor itu. Hanya saja, material bangunan TPT, tanah dan lumpur serta air, telah memasuki sejumlah rumah penduduk.
“Jadi, tujuh rumah warga yang terdampak dari bencana longsor itu, lokasinya berada di bawah lapang Cijagung yang dijadikan tempat pembuangan limbah tanah dari proyek Cut And Fill itu,” tandasnya.
Berdasarkan asessmen dilapangan, masih kata Syarifudin, dari tujuh kepala keluarga ini, terdapat empat rumah warga dengan jumlah jiwa sebanyak delapan orang yang harus rela mengungsi ke rumah saudara terdekatnya, akibat bencana tersebut.
“Kalau luas tanah yang berdampak dari bencana itu, ada sekitar 20 meter yah. Tidak ada rumah yang rusak, hanya saja puing-puing bekas longsor seperti material tanah masuk ke rumah warga. Tadi pagi ada bantuan dari Dinas Sosial ke sini untuk penanganannya,” tukasnya.
Sementara itu, Kapolsek Kadudampit, Polres Sukabumi Kota, Iptu Awan Kurniawan mengatakan, setelah mengetahui kejadian tersebut ia langsung bergegas melaksanakan cek lokasi tanah longsor TPT Lapang Sepak Bola Cijagung Kadudampit dengan diameter kurang lebih panjang 8 meter, tinggi 3 meter.
“Kegiatan cek atau kontrol lokasi tanah longsor TPT lapang itu, untuk memastikan dan mendata yang terdampak dari tanah longsor tersebut,” katanya.
Hasil pengecekan dari kejadian musibah tanah longsor TPT Lapang Sepak Bola Cijagung tersebut, material tanah longsor selain memasuki sejumlah rumah warga, juga merusak satu kandang hewan sapi milik warga sekitar. “Jadi, material longsor berupa tanah dan lumpur itu, memasuki hingga mengenangi rumah dan kandang sapi warga,” pungkasnya. (Den)