“Warga ataupun para karyawan, sebelum berangkat kerja setelah mengkonsumsi makanan nasi uduk tersebut selang jangka waktu sekitar 15 sampai 20 menitan, baru terasa efeknya. Yakni mengalami rasa lemes, mual, muntah dan sakit perut dan sering BAB,” paparnya.
Setelah itu, sekira pukul 12.00 WIB Ketua RW setempat memberitahukan kejadian tersebut, ke Mapolsek Cikembar dan pihak Puskesmas Kecamatan Cikembar, untuk penanganan lebih lanjut. Setelah mendapatkan informasi kasus keracunan massal ini, ia bersama anggotanya langsung mendatangi TKP, pendataan korban, berkordinasi dengan piihak Puskemas Kecamatan Cikembar. “Selain itu, kami juga mengumpukan barang bukti atau sample sisa makanan untuk di cek Lab,” timpalnya.
Saat ini, petugas medis dari Puskesmas Cikembar tengah melakukan observasi dan melakukan penelitian, untuk mengetahui penyebab makanan nasi uduk yang diduga menyebabkan keracunan massal. Keracunan masal ini, tidak ada menimbulkan korban meninggal dunia, korban hanya dilakukan pengobatan atau rawat jalan di Puskesmas Kecamatan Cikembar dan di klinik PT. Paiho Indonesia.
“Dengan adanya kejadian keracunan masal tersebut, tidak menutup kemungkinan akan adanya korban yang terus bertambah,” pungkasnya. (den/d)