Kondisi Ijang Sang Pemburu Terperangkap 3 Hari di Dalam Lobang, Hanya Berteriak Sembari Berdoa

SELAMAT: Kondisi Ijang, sang pemburu yang ditemukan nyaris meregang nyawa usai terperosok di dalam lubang selama tiga hari di Kampung Pasawahan RT031/008, Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan. FOTO: ISTIMEWA

SUKABUMI – Suasana rumah itu tampak biasa saja. Namun siapa sangka salah satu penghuninya nyaris meregang nyawa. Orang itu bernama Ijang. Pria berusia 38 tahun yang saat ini dikenal sebagai pemburu asal Desa Langkapjaya. Selama tiga hari terperangkap di dalam lobang sedalam 30 meter. Begini kondisi terbarunya.

Garis Nurbogarullah, Sukabumi

Bacaan Lainnya

KARENA kondisinya yang masih cidera dan butuh pemulihan, maka pewarta Radar Sukabumi hanya bisa mewawancarai Rahman (37), adik Ijang. Dia pun menceritakan kondisi terbaru yang dialami kakaknya usai terjatuh ke dalam lubang bekas galian dengan kedalaman sekitar 30 meter.

Rahman mengatakan kondisi Ijang sampai saat ini belum bisa berjalan. Sebab, ia mengalami patah tulang dan masih dalam penanganan bengkel tulang.

Warga asal Kampung Sampalan RT017/005, Desa Langkapjaya, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi ini terperosok ke dalam lubang pada Selasa, 18 Mei 2021 lalu dan berhasil diselamatkan warga pada Kamis, 21 Mei 2021 dengan kondisi lemas.

Rahman mengatakan, saat ini kondisi Ijang mulai agak membaik dibandingkan dengan sebelumnya. Ia menyebut tulang punggung Ijang terlepas dan tulang ekornya hancur akibat benturan saat terjatuh ke dalam lobang tersebut.

“Kondisi sekarang sudah agak mendingan, ngomong sudah bisa, tangannya pun sudah bergerak, cuma dari pinggul mati rasa. Sebab tulang pinggul sebelah kiri lepas, bagian tulang ekor juga remuk dan sekarang masih dalam perawatan di bengkel tulang,” ujar Rahman.

Menurut Rahman, saat menjenguk korban, Ijang sudah mulai bisa berbicara meski masih terbata-bata. Bahkan menceritakan mulai dari terperosok hingga bertahan di dalam lubang selama tiga hari.

“Posisi lubangnya vertikal, bagian bawah lubang ada semacam cekungan terisi air dan lumpur ketinggian air sekitar 50 sentimeter. Jadi, pas terjatuh posisi kaki sudah masuk ke lumpur dan berupaya mengangkat kaki yang sudah mati rasa, bahkan dia merobek celana agar posisi kaki bisa diselonjorkan,” ujar Rahman menceritakan kisah Ijang.

Lanjut, Rahman korban juga di dalam lubang tidak merasakan lapar dan haus. Yang ada dipikirannya hanya ingin ada yang menolong dan sempat berteriak-teriak. “Ijang terus menerus berdoa meminta kepada Allah SWT agar ada yang menolong, teriak-teriak tetapi tidak ada yang dengar. Mungkin pada waktu itu tidak ada orang,” kata Rahman.

Meskipun lubang tersebut mengandung gas asam beracun, sambung Rahman, korban tidak merasakan sesak napas. Hal itu juga sempat menjadi pertanyaan warga setempat yang menyaksikan langsung saat evakuasi Ijang dan membernarkan di dalam lubang terdapat gas asam beracun.

“Dia juga cerita ada gas beracun tetapi saat itu kondisi antara sadar dan tidak, karena yang ada dipikirannya hanya ingin selama. Bahkan sempat berguman dalam hatinya, jika memang masih ada umur secepatnya ada pertolongan, jika tidak pasrah nyawanya dicabut karena tidak mau lama-lama tersiksa di dalam lubang,” paparnya.

Ijang juga berupaya dengan semampunya di dalam lubang agar di atas permukaan tanah bisa mendengar, bahwa dirinya terperangkap di dalam lubang. Dari mulai berteriak-teriak, menyalakan senter, dan memukul senapan dengan menggunakan golok.

“Dia sudah berusaha berdiri tetapi tidak bisa karena sebagian tubuh rembes ke air dan lumpur. Senter dinyalakan ke atas, meski senternya itu sempat mati karena drop, tetapi kembali menyala, senapan juga diketuk-ketuk menggunakan golok. Posisi di dalam lubang gelap,” jelasnya.

Ijang berhasil ditemukan warga bernama Maja, setelah mendengar teriakannya dan lampu senter yang menandakan Ijang masih hidup dilihat oleh Maja saat mencoba melihat ke dalam lubang.

“Ijang mengaku waktu terasa cepat, setiap pergantian waktu dengan suara adzan juga mendengarnya. Setiap itu pula kang Ijang berdoa, semoga Allah menyelamatkannya sampai kemudian ada orang mendengar teriakan dan lampu senter dari dalam lubang,” tandas Rahman.

Posisi lubang tempat ditemukannya Ijang, berada di kawasan perkebunan, berlokasi di Blok Pasawahan Desa Kertajaya Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi. (cr1/t)

Pos terkait