Kisah Ipin Pemuda Desa Sekarwangi Cibadak Tinggal di Gubuk Reyot, Camatnya Cuma Bilang Begini

Petugas Kecamatan Cibadak, saat meninjau lokasi gubuk berukuran 2x2 meter yang dijadikan tempat tinggal Ipin
MONITORING : Petugas Kecamatan Cibadak, saat meninjau lokasi gubuk berukuran 2x2 meter yang dijadikan tempat tinggal Ipin (26) warga Kampung Bantarmuncang, RT 01/RW 07, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak.

SUKABUMI — Nasib memilukan menimpa Ipin (26) warga Kampung Bantarmuncang, RT 01/RW 07, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak. Bagiamana tidak, pemuda yang hidup sebatang kara ini, tinggal digubuk reot berukuran 2×2 meter yang berada tepat di belakang pabrik pembuatan tahu yang ada di wilayah tersebut.

Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, pemuda tersebut kerap menjadi pemulung barang bekas dan limbah rumah tangga untuk dijual. Namu, tak jarang juga warga yang merupakan tetangga Ipin kerap memberikan makanan untuk dirinya.

Bacaan Lainnya

Kondisi ini, telah menuai perhatian semua kalangan. Bahkan, sempat viral di media sosial Facebook soal keprihatinan pada kehidupan Ipin yang tinggal di gubuk reot yang terbuat dari bahan-bahan bekas rumah ayahnya yang rubuh karena termakan usia atu sudah lapuk.

Kepala Desa Sekarwangi, Abeng Baenuri mengatakan, pihaknya membenarkan soal salah satu pemuda yang tinggal di gubuk reot tersebut yang berada di wilayah yang tengah dipimpinnya itu. Untuk memastikan kebenarannya, pemerintah Desa Sekarwangi akan melakukan koordinasi dengan kepala kedusunan, Ketua RT hingga Ketua RW setempat untuk mengetahui kebenaranya soal pemuda tersebut, merupakan asli warga Desa Sekarwangi apa bukan.

“Iya, kita juga tidak tahu secara benar ya, apakah Ipin ini warga asli Desa Sekarwangi apa bukan. Sebab, sampai sekarang kami masih mencari data kependudukan lengkapnya,” kata Abeng kepada Radar Sukabumi pada Selasa (12/07).

Pihaknya juga mengaku terkejut, saat mendapatkan laporan soal ramainya seorang pemuda yang tinggal di gubuk reot yang berada di wilayah Desa Sekarwangi. Namun, sewaktu dirinya melakukan koordinasi dengan Ketua RT dan Ketua RW setempat, pemuda tersebut tidak mempunyai data kependudukan, baik itu KTP maupun Kartu Keluarga (KK).

“Sekarang pemerintah desa sedang mencari data kependudukan lengkapnya terlebih dahulu. Namun, jika sudah dipastikan ia tiak mempunyai data kependudukan, maka saya akan membantu untuk membuatkannya. Ini harus dilakukan karena akan kita tindak lanjuti ke beberapa dinas terkait untuk pengjuan bantuan tempat tinggal dan bantuan lainnya,” paparnya.

Pos terkait