Jokowi Borong 2 Ton Sawi Kebonpedes Sukabumi

Sawi-Kebonpedes
DIBORONG JOKOWI: Hasil tanaman sawi dari Petani Desa Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi saat loading di Istana Presiden Bogor.

SUKABUMI – Tak selesai pada pembagian 1.500 paket sembako saja, Presiden Joko Widodo kembali membantu para petani Desa Kebonpedes, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi. Kali ini, hasil panen tanaman petani Kebonpedes berupa sawi diborong oleh Presiden Jokowi ke Istana Presiden Bogor.

Kepala Desa Kebonpedes Dadan Apriandani didampingi Ketua Karangtaruna Desa Kebonpedes bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas Desa Kebonpedes mendatangi Istana Presiden yang berada di Bogor.

Bacaan Lainnya

Kades kebonpedes Dadan Apriandani kepada Radar Sukabumi mengatakan, ia bersama jajaranya sengaja mendatangi Istana Presiden yang berada di Bogor, tidak lain untuk mengawal pendistribusian tanaman sawi. Pasalnya, saat melakukan kunjungan ke lahan pertanian Staf Presiden Jokowi telah memborong atau membeli tanaman sawi di Desa kebonpedes sebanyak dua ton.

“Tanaman sawi sebanyak dua ton itu, telah kami angkut menggunakan kendaraan pikap,” kata Dadan kepada Radar Sukabumi pada Kamis (16/09).

Menurut Dadan, tanaman sawi itu selain didistribusikan ke Istana Bogor juga akan dikirim ke Istana Presiden Jokowi yang berada di Jakarta. “Alhamdulillah, dengan diborongnya tanaman sawi itu, sangat membantu para petani sawi,” imbuhnya.

Sewaktu ia mengunjungi Istana Presiden, ujar Dadan, ia mewakili masyarakat Desa Kebonpedes, khususnya para petani telah mengampaikan keluhannya soal harga palawija, khususnya tanaman sawi yang kerap menurun harganya saat memasuki panen raya.

“Iya, kita sudah sampaikan kepada staf kepresidenan mengenai keinginan para petani perihal jaminan harga sawi, agar tidak menurun atau harganya tetap stabil saat panen raya. Alhamdulillah, sambutan dari staf kepresidenan sangat baik,” pungkasnya.

Sebelumnya, para petani Desa Kebonpedes sempat melakukan aksi pembabadan hasil panen berupa sawi lantaran harga jualnya anjlok drastis. Tak tanggung-tanggung, hingga Rp0. Kondisi ini membuat petani prustasi karena omzet mereka terancam. Lantas kemudian yang terjadi di Kebonpedes menyita perhatian pihak Kementerian hingga Presiden Joko Widodo. (Den/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *