Pria ODGJ Ngamuk dan Hancurkan Pos Ronda di Gunungguruh Sukabumi

Aparat gabungan saat mengamankan pria ODGJ di Kampung Cipicung, RT 04/07, Kedusunan Mangkalaya, Desa Cibolang, Kecamatan Gunungguruh, Selasa (02/03/2021). FOTO : DENDI/RADAR SUKABUMI

GUNUNGGURUH, RADARSUKABUMI.com – Warga Kampung Cipicung, Desa Cibolang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi dibuat resah akibat aksi seorang pria berinsial MM (43) yang merupakan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Warga asal Kampung Cipicung, RT 04/07, Kedusunan Mangkalaya, Desa Cibolang, Kecamatan Gunungguruh ini, telah membabi buta dan merusak pos ronda yang berada di samping rumahnya hingga nyaris rata dengan tanah, Selasa (02/03/2021).

Selain merusak bangunan pos ronda berukuran sekitar 3 x 3 meter itu, MM juga kerap membuat resah warga setempat. Lantaran, ia telah membawa senjata tajam jenis golok dan linggis. Tak ayal, aksi MM ini telah menebar ketakutan warga setempat. Bahkan, untuk menghindari hal yang tak diinginkan belasan pemuda yang berasal dari kampung tersebut telah mengepung untuk menangkap MM agar tidak merusak fasilitas umum. Namun, ironisnya saat warga hendak mengamankan MM, pria tersebut malah menjadi dan membabi buta sambil membawa golok.

Beruntung petugas gabungan dari pemerintah Desa Cibolang dan Bhabinsa serta Bhabinkamtibmas dan petugas kesehatan dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskemas) Cibolang, sigap dan menuju lokasi kejadian, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa. Setiba di lokasi, petugas langsung mengikat dua tangan MM menggunakan tali tambang. Setelah itu, MM diberi obat penanang. Tak lama kemudian, kondisi fsikis MM kembali tenang.

Kepala Desa Cibolang, Pepen Supendi mengatakan, setelah mengetahui kejadian tersebut, ia langsung melakukan koordinasi dengan Bhabinsa serta Bhabinkamtibmas dan petugas kesehatan dari Puskemas Cibolang untuk meninjau ke lokasi kejadian. “Karena dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, akhirnya seorang ODGJ itu, kami bawa untuk di rujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin SH Kota Sukabumi menggunakan ambulance Desa Cibolang,” kata Pepen kepada Radar Sukabumi usai mengantarkan MM ke rumah sakit, Selasa (02/03/2021).

Sebelum diamankan, sambung Pepen, ODGJ tersebut telah membuat resah warga setempat lantaran golok yang selalu dipegangnya dapat membahayakan warga sekitar. “Makanya, saat diamankan kami ikat kedua tangannya kebelekang menggunakan tali tambang,” paparnya.

Berdasarkan pengakuan dari keluarga MM, ujar Pepen, ODGJ tersebut sudah ada sekitar beberapa bulan terkahir mengidap gangguan jiwa. Pihak keluarganya, sudah berupaya maksimal membawa MM ke tempat pengobatan tradisional. Namun, hingga saat ini kondisi kesehatan MM belum juga lekas sembuh. “MM ini mengalami gangguan jiwa setelah ia bercerai dengan istrinya dan ia juga memiliki dua anak laki-laki berusia 16 tahun dan 13 tahun. Mungkin ia, mengalami depresi karena selain diceraikan juga ia mengalami hambatan dalam faktor ekonomi,” bebernya.

Ketika disinggung mengenai persoalan gangguan jiwa yang menimpa MM, Pepen menyebutkan selain karena persoalan rumah tangga juga karena hambatan faktor ekonomi. Karena tindakan MM yang sudah mengkhawatirkan dan mengancam warga sekitar rumahnya, maka pihak keluarganya bersama pemerintah Desa Cibolang berinisiatif membawa MM untuk dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin SH Kota Sukabumi.

“MM ini, profesinya sebelum mengidap gangguan jiwa, selain menjadi buruh serabutan juga kerap membuat gitar. Jadi, MM ini orang seni. Karena sebelum pandemi Covid-19 ini, MM suka membuat gitar satu sampai dua gitar dalam satu minggunya. Sementara, untuk proses penjualannya, tergantung dengan pesanan. Iya, kata keluarganya dalam satu gitar yang dibaut MM itu dihargai mulai dari Rp450 ribu sampai Rp700 ribu tergantung model dan tingkat kerumitannya,” pungkasnya. (den/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *