Sementara itu, salah seorang warga Kampung Babakan, Desa Kertaraharja, Kecamatan Cikemabar, Nurhassanah (37) menjelaskan, bahwa ia terpaksa membeli daging ayam potong untuk kebeutuhan makan keluarganya.
Menurutnya, harga daging ayam potong yang saat ini, mengalami kenaikan tidak menyurutkan niatnya untuk membeli. “Mau bagaimana lagi, kondisinya memang seperti ini. Mau tidak mau harus beli demi kebutuhan makan. Karena, untuk kepentingan hajatan,” imbuhnya.
Sementara itu, seorang koordinator lapangan peternakan ayam di Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Nasrudin (37) menjelaskan, kenaikan harga ayam tersebut telah dipengaruhi berbagai faktor. Diantaranya, akibat minimnya stok pasokan dari pendistributor.
“Selain itu, biaya perawatan juga mengalami kendala. Salah satunya, harga pakan ayam yang mengalami kenaikan dari harga Rp5.700 menjadi Rp7.200 per kilogram,” imbuhnya.
Untuk itu, harga ayam potong di sejumlah pasar tradisional mengalami kenaikan dari harga biasanya. “Selain itu, pada cuaca ekstrim saat ini tidak sedikit peternakan ayam yang mengalami kematian secara mendadak, kalau tidak divaksin, pasti banyak yang tewas akibat cuaca saat ini,” pungkasnya. (den/d)