Ketua DPRD : Jangan Mudah Terprovokasi Informasi Hoax

Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Yudha Sukmagara .

SUKABUMI — Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Yudha Sukmagara, mengaku prihatin terkait terjadinya perseteruan dua ormas di Kabupaten Sukabumi. Dirinya berharap, peristiwa tersebut menjadi pembelajaran untuk semua pihak.

“Saya berharap seluruh masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpancing serta tidak mudah terprovokasi saat mendapatkan informasi yang belum jelas kebenarannya.

Bacaan Lainnya

Apalagi, informasi yang didapat dari media sosial. Karena, bila kita tidak hati-hati dan tidak mencermati informasi yang didapat, pasti akan merugikan semua pihak,” jelas Yudha kepada Radar Sukabumi, Rabu (29/1).

Dirinya mengaku sangat mengapresiasi dengan upaya yang sudah dilakukan Polri, TNI dan pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi yang sudah berhasil memfasilitasi untuk mempertemukan kedua ormas yang terlibat dalam bentrok tersebut. Sehingga para pihak yang berseteru itu sekarang sudah beredamai.

“Alhamdulillah, sekarang dua ormas itu sudah islah,” imbuhnya.

Menurut Yudha, pihak kepolisian sudah menjalankan tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan aturan yang berlaku.

Bahkan, berkat kerjasama Polres Sukabumi Kota dengan Polda Jawa Barat berhasil menangkap para pelaku yang terlibat perseteruan dan menyebabkan orang lain terluka itu, kurang dari 1 x 24 jam.

“Untuk itu, kami sangat mengapresiasi kepada Muspida yang sudah memfasilitasi dua ormas itu untuk melakukan deklarasi damai.

Sehingga aktivitas warga tidak terganggu. Iya, beberapa hari kemarin kondisi di daerah Sukaraja dan Sukalarang sempat mencekam. Bahkan, arus lalu lintas jalur Sukabumi – Cianjur sempat lumpuh total hingga lebih dari tiga jam,” paparnya.

Untuk mengantisipasi peristiwa serupa, pihaknya meminta kepada seluruh ormas dan warga Kabupaten Sukabumi untuk meningkatkan tali silaturahmi dan menjalin komuniksi yang baik dengan seluruh stakehoalder.

“Yang lebih utama, saya menyarankan kepada masyarakat agar bijak menggunakan media sosial. Jangan sebarkan kalau mendapat berita yang tidak benar. Apalagi, informasi itu dapat merugikan semua pihak,” tandasnya.

Pihaknya menambahkan, bahwa media sosial memang memiliki banyak dampak positif. Dimana medsos dapat menjadi media berpartisipasi dan berbagi.

Meski demikian, warga diminta untuk menggunakan media sosial secara cerdas. Sebab saat ini makin banyak masyarakat yang keliru dalam memanfaatkan media sosial. Seperti Facebook, Twitter, Instagram dan sebagainya untuk menebarkan kebencian.

“Iya, seperti kasus bentrok massa dari dua ormas itu, berdasarkan penyelidikan pihak kepolisian, perisitwa perseteruan itu terjadi salah satu pemicunya adalah salah paham dan banyak yang menebar kebencian di media sosial.

Untuk itu, saya berharap peristiwa ini, menjadi yang terakhir di Sukabumi dan seluruh warga agar santun dan menghindari ujaran kebencian saat menggunakan media sosial serta menjauhi dari isu-isu negatif yang bisa merugikan semua pihak,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *