Ketika Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Merumahkan Driver Ojol Wanita

Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Yudha Sukmagara saat memberikan santunan kepada salah seorang draiver wanita

SUKABUMI – Sebuah postingan video yang memperlihatkan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Yudha Sukmagara di aplikasi perpesanan WhatsApp tersebar, dalam postingan tersebut terlihat Yudha yang juga sebagai Ketua DPC Gerindra Sukabumi berbincang dengan seorang Dravier Ojol wanita dan berujung tangisan.

Laporan : Handi Salam

Bacaan Lainnya

Senin (11/05) siang, waktu itu seorang draiver ojol mampir ke DPC Gerindra Kabupaten Sukabumi untuk melaksanakan sholat. Dravir ojol yang tidak diketahui namanya, mendapatkan perhatian Yudha yang waktu itu berada di DPC. Hingga, secara spontan dirinya menyambangi perempuan yang diketahui ditinggal mati suaminya tersebut.

“Ibu penghasilan berapa sehari, “kata Yudha dalam percakapan video tersebut

Draiver ojol tersebut menjawab dengan polosnya, sehari terkadang hanya mendapatkan Rp50 saja itupun kalau lancar. Namun, terkadang selama tiga hari tidak mendapatkan penumpang karena situasinya ditengah penyebaran covid 19.

Diketahui, draiver wanita tersebut terpaksa bekerja karena mengingat dirinya menjadi tulang punggung keluarga dengan harus menghidupi 3 orang anaknya yang masih kecil.

“Anggaplah satu hari Rp50 rebu, kalau dikali seminggu Rp350 rebu. Nah sekarang, ibu tidak boleh bekerja selama seminggu, diam dirumah saja. Ku abdi dipasihan (dikasih red) Rp500 ribu. Sekarang pulang langsung ke rumah, beli makanan untuk berbuka puasa. Ayo sekarang ibu segera pulang, nanti keburu hujan, “tandas Yudha dalam perkataan divideo tersebut.

Mendengar tersebut, draiver ojol tersebut langsung menangis dan terharu menandakan rasa syukurnya. Bahkan draiver wanita tersebut tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih sambil menangis, malahan dirinya menunjukan sebuah foto anaknya kepada Yudha yang masih kecil.

Memang, disaat situasi covid seperti ini seperti buah simalakama, disisi lain pemerintah meminta masyarakat harus berdiam diri tetapi disisi lain harus ada kewajiban terpenuhi untuk mencari nafkah. Pendapatan draiver turut terdampak Covid-19 yang bukan saja diam-diam memakan korban jiwa tapi juga rezeki mereka.

Seperti diceritakan oleh salah seorang draiver, Ayong (32) yang menerangkan bahwa sebelum pandemi corona, dirinya rata-rata mengantongi pendapatan kotor sekitar Rp250 ribu dari pukul 08.00 sampai 21.00. Sedangkan saat ini, ia hanya mendapatkan Rp60 ribu dari pukul 08.00 sampai tengah malam, itupun kadang-kadang tidak dapat sama sekali.

“Betul, sekarang nyari (mencari) Rp20 ribu aja susah. Paling cuma dapet 1 atau 2 aja,”keluh warga cibadak kepada radar sukabumi.

Meski sudah bekerja siang dan malam, tetapi penghasilan tetap saja tidak secerah sebelumnya. “Terpaksa (harus ngalong), karena saya belum pernah nunggak bayar cicilan baru kali ini bawaannya takut,” katanya.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *