Disdagin Kabupaten Sukabumi Gelar Pelatihan Teknik Produksi Kerajinan Bambu

Sejumlah pelaku IKM saat mengikuti pelatihan teknik produksi kerajinan bambu
PELATIHAN : Sejumlah pelaku IKM saat mengikuti pelatihan teknik produksi kerajinan bambu untuk membuat gajebo.(FOTO : ist)

SUKABUMI — Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten Sukabumi, terus melakukan berbagai upaya untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat pasca pandemi Covid 19.

Salah satunya dengan menggelar pelatihan teknik produksi kerajinan bambu kepada puluhan pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) yang ada di Kabupaten Sukabumi, belum lama ini.

Bacaan Lainnya

Sekretaris Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten Sukabumi, Dani Tarsoni didampingi Kabid Pembangunan dan Pengembangan Industri pada Disdagin Kabupaten Sukabumi, Asep Ruswanda mengatakan, berdasarkan data yang tercatat di Disdagin Kabupaten Sukabumi ini, ada sekitar 20.185 IKM teridiri dari IKM agro dan IKM kerajinan non agro.

“Kemarin juga kita sudah melakukan pelatihan untuk pertumbuhan ekonomi, selain disamping pelatihan kepada 20 pengrajin bambu dan kebetulan di Kabupaten Sukabumi produk bambunya sangat melimpah,” kata Dani kepada Radar Sukabumi pada Senin (31/10).

Untuk itu, Disdagin Kabupaten Sukabumi melakukan intervensi dengan harapan para pengrajin bambu di Kabupaten Sukabumi bisa bersaing di luar negeri. “Alhamdulillah, pengrajin Kabupaten Sukabumi sudah ada IKM kita yang melakukan ekspor ke Negara Oman. Yaitu Pak Tata di wilayah Kecamatan Cikembar. Tetapi kita juga membina IKM lain karena pengrajin bambu di Kabupaten Sukabumi ini, banyak mulai dari Kecamatan Waluran, Cicantayan, Kadudampit dan lainnya,” tandasnya.

Pada pelatihan teknik produksi kerajinan bambu kepada puluhan pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) yang ada di Kabupaten Sukabumi ini, Disdagin Kabupaten Sukabumi telah membina mereka soal tata cara membuat gajebo dari bahan bambu. Ini sengaja dilakukan karena prodak gajebo di Kabupaten Sukabumi sudah berjalan di Kabupaten Sukabumi untuk memenuhi kebutuhan ekspor ke Negara Oman.

“Mengenai jumlah kuota kebutuhan ekspor bambu ke Negara Oman, saya belum mengetahui secara pasti jumlahnya. Sebab, harus dilihat dulu pada pembukuannya. Namun yang pasti permintaan untuk prodak kerajinan bambu itu, banyak,” bebernya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *