Dilema Pemdes Cibolang Soal Dana Bansos yang Tak Merata

Ratusan warga saat ngantri untuk mendapatkan bantuan sosial dari Kemensos di aula Desa Cibolang, Kecamatan Gunungguruh, Kamis (14/01/2021). FOTO : DENDI/RADAR SUKABUMI

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Pemerintah Desa Cibolang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi mengaku dilema soal bantuan sosial di masa pademi Covid-19. Pasalnya, bantuan sosial yang bersumber dari Kementerian Soal (Kemensos) yang bertujuan untuk membabantu warga terdampak dari pandemi corona dinilai tidak tepat sasaran.

Kepala Desa Cibolang, Pepen Supendi mengatakan, dirinya mengaku pemerintah desa tidak memiliki banyak pilihan dalam mekanisme penyaluran bantuan sosial Kemensos kepada warga penerima manfaat. Dalam hal ketepatan penyaluran, terdapat pertimbangan realisasi yang harus dilakukan dalam waktu cepat.

Bacaan Lainnya

“Alhamdulillah, bantuan Kemensos pada gelombang ke 10 ini, Desa Cibolang telah mendapatkan bantuan sebanyak 267 KPM. Per satu KPM-nya, mendapatkan uang tunai sebesar Rp300 ribu,” jelas Pepen kepada Radar Sukabumi, usai menghadiri pembagian bansos kepada ratusan warga di aula Desa Cibolang, Kamis (14/01).

Dirinya mengaku, sebenarnya masih banyak warga Desa Cibolang yang belum mendapatkan bansos dari Kemensos tersebut. Bahkan, dirinya memprediksi ada sekitar 400 warga lagi yang kini belum mendapatkan bantuan dari Kemensos tersebut.

“Yang belum kebagian sekitar 400 KPM lagi. Iya, idealnya seperti itu dari jumlah penduduk sekitar 9.421jiwa dari jumlah 2.400 KK,” bebernya.

Kendala yang dijumpai pemerintah desa, sambung Pepen, seperti dengan terus bergulirnya bansos ini, telah menjadi polemik buat pemerintah desa. Lantaran, masih ada warga warga yang belum kebagian dalam menikmati bantuan tersebut.

“Makanya perlu adanya pemahaman kepada masyarakat, terutama pada warga yang belum mendapatkan bantuan dari bansos itu, agar mereka dapat memahami prosedur soal bansos dari Kemensos ini,” timpalnya.

Dirinya mengakai, pemerintah Desa Cibolang sudah berupaya maksimal agar seluruh warganya yang terdampak dari pandemi virus corona itu, mendapatkan bantuan tersebut. Seperti melakukan pendataan dari jauh-jauh hari dan melaporkan ke Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi. Namun yang keluar dan menerima bantuan itu, hanya sebagian warga saja dan ini menjadi kecemburuan sosial di tengah-tengah masyarakat.

“Makanya kita memberikan pemahaman kepada warga, salah satunya kita sudah mendata melalui RT dan RW di wilayahnya masing-masing. Jadi intinya, bantuan yang dikeluarkan Kemensos itu, datanya sudah dari pusat. Sementara, pemerintah desa hanya bekerja sebagai fasilitator saja. Bahkan, pendistribusiannya pun langsung dilakukan oleh petugas kantor pos,” imbuhnya.

Meski demikian, pemerintah Desa Cibolang terus berupaya agar warga yang belum mendapatkan bantuan sosial di masa pandemi Covid-19 dapat menerima bantuan seperti yang lainnya.

“Iya, kita mensiasati atau solusinya dengan memberikan bantuan dari BLT dana desa hasil dari musyawarah perangkat desa. Alhamdulillah, BLT DD bisa kita bagikan kepada 148 KPM setiap pencairan anggaran dan ini hanya bisa menutupi sebagian warga yang belum mendapatkan bansos itu. Meskipun tidak terkaper semua, karena keterbatasan dari anggaran BLT DD itu,” pungkasnya. (Den/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *