Cuaca Ekstrim, Tebing di Bantarjati Jampang Longsor

P2BK Kecamatan Kebonpedes saat meninjau lokasi longsor di Gawir Suraja, tepatnya di Kampung Bantarjati, RT 37/9, Desa Sindangresmi, Kecamatan Jampangtengah

JAMPANGTENGAH — Cuaca ekstrim yang melanda Sukabumi dan sekitarnya, telah menyebabkan bencana alam. Salah satunya, bencana longor yang terjadi di Gawir Suraja, tepatnya di Kampung Bantarjati, RT 37/9, Desa Sindangresmi, Kecamatan Jampangtengah, Kamis (11/6).

Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Anita Larasati mengatakan, bencana longsor yang terjadi pada Rabu (10/6) ini, terjadi lantaran tebing yang berada di atas sungai Cimandiri itu, ambruk setelah diterjang bencana banjir.

Bacaan Lainnya

“Akibatnya, tebing sepanjang 150 meter dengan ketinggian 20 meter, ambruk setelah terkikis luapan sungai Cimandiri,” jelas Anita kepada Radar Sukabumi, Kamis (11/6).

Berdasarkan laporan dari Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Kecamatan Jampangtengah, Gawir Suraja secara perlahan terus terkikis oleh aliran Sungai Cimandiri sejak puluhan tahun lalu.

Sehingga sampai saat ini aliran sungai Cimandiri terus bergeser seiring dengan berjalannya waktu.

“Bencana ini juga mengakibatkan luas lahan pesawahan yang berada di Kampung Bantarjati terus berkurang, akibat longsoran yang terus terjadi,” ujarnya.

Seorang warga Kampung Bantarjati, Desa Sindangresmi, Kecamatan Jampangtengah Parmi (65) mengatakan, saat ini warga Kampung Bantarjati, khususnya yang berpropesi sebagai petani berharap pemerintah dapat segera turun tangan dan memberikan solusi yang baik, agar aliran sungai Cimandiri tidak kembali mengikis tebing tersebut.

“Iya, kalau tidak segera diperbaiki, maka lahan pesawahan warga akan habis diterjang banjir sungai Cimandiri. Apalagi, cuaca ekstrim saat ini dapat berpotensi bencana susulan,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *