Camat Sukalarang Janji Tinjau Kerusakan Irigasi Ciganda

irigasi Ciganda
Kasi Pemerintahan Desa Semplak Kecamatan Sukalarang Yayan Suherman saat menunjukan lokasi irigasi Ciganda yang rusak

SUKALARANG – Banjir bandang yang terjadi pada 2017 silam menyebabkan merusak irigasi Ciganda yang berada di Desa Semplak, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi. Alhasil, aliran air ke lahan pesawahan milik petani setempat menjadi terhabat sehingga mengancam hasil panen.

Menurut Camat Sukalarang Amir Hamzah, dirinya berjanji akan segera menindaklanjuti laporan tersebut dengan melakukan peninjauan ke lapangan untuk kemudian dilaporkan kepada dinas terkait agar segera ditindaklanjuti.

Bacaan Lainnya

“Kalau memang benar ada kerusakan pada saluran irigasi itu, tentunya kami berharap ada perbaikan. Iya, jika memang ada kerusakan saluran irigasi disana. Tetapi, memang faktanya hingga saat ini kami secara resmi belum mendapatkan laporan seperti itu,” kata Amir Hamzah kepada Radar Sukabumi, Minggu (24/10).

Selain itu, sambung Amir, pihaknya juga akan melalukan koordinasi dengan dinas terkait, terutama Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, untuk membahas soal nasib para petani yang terdampak dari kerusakan jebolnya irigasi tersebut.

“Mungkin, biasanya para petani menanam di lahan basah. Tapi karena ada kendala dalam masalah air, mungkin kita bisa alihkan pada bentuk tanaman seperti apa. Ini berarti harus dikomunikasikan terlebih dahulu dengan dinas terkait agar cara penanaman petani itu, tepat sasaran.

Namun, sejauh ini memang informasi belum ada laporan secara resmi terkait dengan bendungan tersebut dan Insya Allah kami akan segera terjun langsung kelapangan untuk memantau dan memonitor, benar atau tidak terjadi hal seperti itu di lapangan,” tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sedikitnya 45 hektare lahan pertanian padi dan palawija di wilayah Desa Semplak, Kecamatan Sukalarang, terancam gagal panen. Hingga saat ini irigasi yang jebol akibat banjir tersebut belum juga mendapatkan bantuan perbaikan.

Kasi Pemerintahan Desa Semplak, Kecamatan Sukalarang, Yayan Suherman kepada Radar Sukabumi menyebutkan bahwa warga setempat keluhkan kondisi tersebut.

Pasalnya akibat dari kondisi itu, puluhan hektare lahan pertanian di wilayah tersebut tidak terairi dengan maksimal karena air tidak sampai ke sawah warga.

“Irigasi ini rusak pada 2017 lalu, akibat bencana saat hujan deras hingga mengakibatkan banjir dan langsung menerjang saluran irigasi. Iya, kalau hujan deras airnya suka meluap hingga tidak kuat menahan debit air, sehingga irigasi jebol.

Dampaknya pada petani kalau musim kemarau maka dapat dipastikan akan mengalami kekeringan,” kata Yayan kepada Radar Sukabumi sambil menunjukan lokasi irigasi tersebut.

Lebih lanjut Yayan menjelaskan bahwa saluran irigasi Ciganda selain untuk mengairi lahan pertanian juga kerap dimanfaatkan warga untuk bercocok tanam di wilayah Desa Tegalpanjang, Kecamatan Cireunghas.

Namun, semenjak irigasi tersebut jebol diterjang banjir bandang, lahan pertanian warga tidak bisa dikelola secara maksimal.

“Irigasi yang jebol itu, panjangnya ada sekitar tujuh meter. Jadi, irigasi ini untuk mengairi lahan pertanian di dua kecamatan. Yakni Kecamatan Sukalarang dan Kecamatan Cireunghas,” paparnya.

Menurutnya, saluran irigasi Ciganda itu merupakan salah satu akses air untuk lahan pertanian yang ada di wilayah Kecamatan Sukalarang dan Kecamatan Cireunghas.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *