Bencana di Sukabumi Rugikan Rp8,7 Milyar, Ini Rincian BPBD Selama Setahun

Petugas gabungan saat meninjau lokasi tanah longsor yang mengancam bahu jalan di Kampung Cilobak, RT 06/RW 02, Desa Limusnunggal, Kecamatan Bantargadung, pada beberapa bulan lalu.
PENANGANAN : Petugas gabungan saat meninjau lokasi tanah longsor yang mengancam bahu jalan di Kampung Cilobak, RT 06/RW 02, Desa Limusnunggal, Kecamatan Bantargadung, pada beberapa bulan lalu.(FOTO : Ist)

SUKABUMI — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, mengklaim ratusan bencana alam yang menerjang wilayah terluas ke dua se Pulau Jawa dan Bali, telah menelan jumlah kerugian materil hingga mencapai miliyaran rupiah. Dari semua jenis bencana alam ini, tanah longsor dan bencana angin kencang merupakan jenis bencana yang mendominasi di Kabupaten Sukabumi sepanjang 2022.

Kepala Pelalasana (Kalak) BPBD Kabupaten Sukabumi, Wawan Godawan Saputra didampingi Sub Koordinator Kesiapsiagaan Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Sukabumi, Agung Koswara Adiwiguna mengatakan,

Bacaan Lainnya

berdasarkan info grafis kejadian bencana alam yang tercatat di Pusdalop PB Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, terhitung sejak awal Januari 2022 sampai Desember 2022 ini, terdapat 926 kejadian bencana alam.

“Dari ratusan bencana itu, paling banyak terjadi di Kabupaten Sukabumi adalah bencana tanah longsor dan yang kedua adalah bencana angin kencang,” kata Agung kepada Radar Sukabumi pada Kamis (12/01).

Lebih lanjut Agung menjelaskan, dari 926 kejadian bencana ini, terdiri dari tanah longsor 495 kejadian, banjir 90 kejadian, kebakaran 73 kejadian, angin kencang 164 kejadian, gempa bumi 54 kejadian dan bencana pergerakan tanah 50 kejadian.

“Sementara, untuk dampak kejadian dari bencana sepanjang 2022 itu, terdapat 1386 Kepala Keluarga (KK) dan 3398 jiwa yang menderita,” ujarnya.

Sedangkan untuk jumlah pengungsi akibat bencana alam sepanjang 2022 itu, BPBD Kabupaten Sukabumi mencatat terdapat 802 Kepala Keluarga (KK) dan 2.456 jiwa mengungsi. “Untuk korban luka-lukanya ada 56 jiwa dan 11 jiwa dikabarkan meninggal dunia,” paparnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *