Bambu Sukabumi Gagal Go Internasional?

Dunia Bambu Sukabumi
Para pengrajin bambu yang tergabung dalam Asosiasi DBS dengan Hasil karya pengrajin bambu Sukabumi.

SUKABUMI – Di masa Pandemi Covid-19 dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pengrajin bambu yang tergabung dalam Asosiasi Dunia Bambu Sukabumi (DBS), mengeluhkan sulitnya mendapatkan konsumen untuk membeli hasil karya atau produksinya.

Ketua Umum Asosiasi DBS, Agus Dhani mengatakan, selain terkendala pemasaran para pengrajin juga harus menghadapi berbagai kendala lainnya. Seperti tidak memiliki Teknologi Tepat Guna (TTG) dan permodalan.

Bacaan Lainnya

“Saat ini pengrajin bambu mengeluhkan sulitnya mendapatkan pembeli atau konsumen, sehingga saat akan produksi mereka mengurungkan niatnya karena khawatir tidak ada yang pesan atau pembelinya. Selain itu, dari sisi permodalan juga minim,” ujar Agus kepada Radar Sukabumi, Minggu (29/08).

Padahal menurut Agus, hasil produksi bambu dari Sukabumi sudah ada yang tembus pasar internasional meskipun jumlahnya masih sedikit dan kuantitinya belum banyak. Maka dari itu, dengan adanya asosiasi DBD ini diharapkan mampu menembus pasar lokal hingga manca negara.

“Kalau dari sisi bahan atau bambu tidak ada kendala, karena di Kota maupun Kabupaten Sukabumi masih melimpah, tetapi alat teknologi tepat guna untuk produksinya belum ada, sama pemasaran hasil kerajinan yang sulit,” ucapnya.

Dengan adanya asosiasi DBS ini, Agus berharap dapat ikut serta dalam memajukan program pemerintah. Namun tentunya harus dibarengi dengan adanya hubungan pentahelix dengan pelaku usaha, produk, dan managerial yang baik.

“Asosiasi yang dibentuk ini diumpamakan seperti pabrik yang membuat produk kerajinan bambu dari seluruh pengrajin yang tergabung di DBS. Lalu mereka mengirimkan hasil kerajinannya kepada asosiasi dan pemasarannya akan dilakukan oleh pihak asosiasi melalui kerjasama dengan pihak pemerintah maupun swasta,” pungkas Agus.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *