Sidang Banggar DPRD Purwakarta, Jurnalis Diusir, Oknum Staf Terancam Dua Tahun Bui

Banggar DPRD Purwakarta
Rapat banggar di gedung DPRD Purwakarta membahas PAD dari sektor Hotel dan Kos-kosan.

PURWAKARTA – Pengusiran wartawan pada sidang Badan Anggaran (Banggar) DPRD Purwakarta bakal berujung panjang, karena jurnalis yang di usir hingga menjelang tengah malam menunggu itikad baik dari staf yang mengusirnya tidak kelihatan batang hidungnya.

Menurut Sekretaris Dewan (Sekwan) staf yang bersitegang dengan wartawan tersebut merupakan Pegawai Tidak Tetap (PTT) dilingkungan sekretariat dewan.

Bacaan Lainnya

“Benar staf kami, sebagai PTT. Staf tersebut merupakan ajudan dari ketua DPRD Purwakarta,” kata Drs.H. Suhandi, M.Si, sektertaris dewan Purwakarta kepada sejumlah awak media di ruangannya, Jum’at (24/09/21).

Suhandi memastikan bahwa kesekretariatan dewan tidak pernah alergi terhadap wartawan, karena semuanya merupakan mitra yang harus saling bersinergi.

“Dari awal kami selalu welcome, bahkan tidak pernah sekalipun memerintahkan staf untuk melarang jurnalis meliput setiap kegiatan dewan,” tambah Suhandi, menjelaskan.

Namun, saat kejadian ada staf dewan yang melakukan pengusiran kepada wartawan dirinya tidak memgatahuinya. Sekwan justru taunya setelah ramai di media, bahwa ada jurnalis yang diusir oleh staf dewan.

“Taunya tadi menjelang magrib, saat sudah ramai di media. Jadi kami saat didalam ruangan rapat banggar tidak mengetahuinya,” tegas Suhandi, menerangkan.

Seperti diketahui, rapat Banggar biasa dilakukan di ruangan rapat gabungan di lantai atas. Pada saat rapat tersebut, jurnalis tidak ikut masuk keruangan berdiam di luar ruangan sambil mendengarkan apa saja yang disampaikan di rapat tersebut.

Kemudian juga jurnalis suka berada di ruangan wakil ketua dprd milik Warseno, yang kebetulan berhadap-hadapan dengan ruangan rapat anggaran yang sedang dilaksanakan.

Wakil ketua DPRD Warseno, mempersilahkan ruangan tamunya bila ingin digunakan istrirahat para jurnalis atau untuk mengetik berita di ruangannya.

Namun, yang terjadi sore tadi salah seorang staf dari dewan mengusir wartawan untuk menjauh dari area ruangan rapat banggar. Bahkan saat wartawan berada di ruangan tamu wakil ketua DPRD, staf tersebut meminta agar jurnalis meninggalkan ruangan.

“Saya diusir di suruh turun kebawah. Padahal kitakan tidak masuk ke dalam ruangan rapat banggar, apalagi merecoki rapat banggar. Bahkan saat kita ke ruangan wakil ketua dprd pun di suruh turun,” kata Tarigan, salah satu jurnalis yang di usir staf dewan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *