Reka Ulang Siswi SMPN Dibunuh Bapaknya, Gegara Minta Uang Study Tour

Sebelum dibonceng naik motor jasad anak kandungnya diikat kabel televisi.

TASIK – Beginilah gambaran singkat reka ulang pembunuhan Delis siswi SMPN 6 Kota Tasik oleh bapaknya, yang sempat membuat geger warga.

Adegan perdana mulai diperagakan tersangka dengan mendatangi tempat kerjanya saat itu pukul 17.00 WIB di sebuah rumah makan di Jalan Laswi, Tawang Kota Tasik.

Bacaan Lainnya

Tak lama, korban datang ke tempat kerja Budi untuk meminta biaya study tour ke Bandung sebesar Rp400 ribu. Namun, korban dan bapaknya malah terjadi percekcokan, di dapur. Lalu, korban dibawa bapaknya ke sebuah rumah makan kosong, tak jauh dari lokasi tempat dia bekerja.

Nah, Delis disuruh menunggu. Lalu Budi bergegas pulang dulu ke rumahnya untuk membuka celengan sebesar Rp 200 ribu. Masih kurang, Budi meminjam uang kepada bosnya Rp100 ribu. Dengan membawa uang Rp 300 ribu, Budi kembali menemui anaknya Delis, yang sedang menunggunya di rumah makan kosong itu.

Namun, di lokasi itu pelaku dan korban cekcok kembali karena kurang Rp100 ribu. Karena malu cekcok di area parkiran rumah makan kosong, Budi membawa anaknya ke salah satu ruangan, di dalam rumah makan kosong tersebut, tepatnya di bagian belakang.

Lalu, cekcok kembali di kamar ketiga dan korban sempat berusaha kabur ke kamar lain. Adegan pun dilanjutkan dengan korban dibekap bapaknya, karena berteriak. Korban kembali lari ke kamar yang ada di bagian ruangan tengah.

Dan di lokasi tersebut terjadilah pembunuhannya. Korban dibekap hingga lemas dan ditindih dengan tubuhnya. Kemudian leher korban dicekik. Usai korban tak bergerak, pelaku pun memeriksa denyut nadi tangan kanan korban.

Setelah dipastikan tak bernyawa, pelaku menyeret jenazah korban ke kamar paling belakang. Kemudian, pelaku dengan leluasanya pergi kembali ke tempat kerjanya sekitar pukul 18.00 WIB. Pukul 23.00 WIB usai kerja ketika hujan deras, pelaku kembali ke rumah makan tersebut untuk membuang jasad korban.

Jasad korban pun dari kamar belakang rumah makan kosong itu diangkat korban dengan kedua tangannya untuk dinaikan ke sepeda motornya. Lalu, pelaku mencabut seutas kabel antena televisi yang ada di bagian depan rumah makan tersebut.

Usai itu, pelaku membawa jasad korban ke gorong-gorong depan SMPN 6 Tasikmalaya.

“Totalnya ada 36 adegan. Dibagi dua. Karena dua lokasi kejadian. Di rumah kosong itu pelaku memperagakan 29 adegan. Sedangkan di gorong-gorong, pelaku memperagakan 7 adegan,” ujar Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Anom Karibianto kepada radartasikmalaya.com.

Terang dia, rekontruksi yang berjalan tertib ini tujuannya untuk mencocokan berita acara hasil keterangan para saksi dan keterangan tersangka, dengan bukti yang didapat serta disesuaikan juga dicocokan dengan apa yang terjadi di lapangan.

“Ada 36 adegan. Alhamdulillah, rekontruksi berjalan dengan aman dan sesuai antara apa yang diutarakan saksi maupun tersangka, dengan apa yang terjadi di lapangan. Ada temuan baru yang diutarakan di berita acara dan kita cocokan di TKP,” terangnya.

“Yaitu ada jeda ketika pelaku membekap korban, lalu dia menghilangkan nyawa korban dengan dicekik. Dari hal ini sebenarnya ada kesempatan dia untuk tidak mencekik hingga korban meninggal dunia,” sambungnya.

Oleh karena itu, jelas Kapolres, pasal yang dijerat kepada pelaku ini ditambahkan. “Yaitu pasalnya jadi 340 atau pembunuhan berencana. Dengan ancamannya maksimal hukuman mati,” tegasnya.

Saat rekontruksi di lokasi gorong-gorong, Ibu Delis, Wati Candrawati (46) sempat melihat peragaan ketika mantan suaminya itu membuang jenazah puteri kesayangannya.

“Saya sangat sedih dan terkejut. Saya yakin memang dia dari awal juga (pelakunya, Red),” tuturnya.

Namun, tandas dia, dirinya tak mengetahui jika Delis menemui ayahnya untuk meminta uang study tour. “Saya tak tahu kalau Delis mau minta uang. Belum pernah padahal. Tapi memang ayahnya sempat menjanjikan akan meberikan uang itu,” tandasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *