Lihat, Warga Sukaraya Mandi Pakai Air Kotor

RADARSUKABUMI.com – Sejumlah warga Desa Sukaraya, Kecamatan Karangbahagia, terpaksa mandi dan mencuci pakaian menggunakan air yang tercemar limbah, berbau tak sedap, dan berwarna hitam pekat di Kali Cabang.

Warga setempat, Lela (37), menuturkan, dirinya terpaksa mencuci pakaian di sungai lantaran tidak ada pasokan air di kediamannya selama musim kemarau.

”Ya mau gimana lagi, pasokan air hanya cukup buat masak, lagi kemarau gini mah biasa memang mandi sebagian warga dan mencuci di sungai,” katanya saat ditemui di tepi Kali Cabang baru-baru ini.

Kali tersebut merupakan bagian dari Kali Cilemahabang yang memiliki hulu di Sungai Cikeas, Bogor. Kali Cabang tergabung pada kanal Cikarang-Bekasi-Laut (CBL) yang menyatu dengan Sungai Cileungsi hingga akhirnya bermuara di Kecamatan Tarumajaya.

Lela menuturkan, sebagian warga mencuci pakaian di Kali Cabang hanya untuk membilas menggunakan sabun. Setelah itu mereka kembali ke kediamannya untuk membilas pakaian dengan pewangi.

”Jadi kami hanya membilas saja, nanti dibilas lagi dengan pewangi,” katanya.

Warga lain, Alam (70), menceritakan, beberapa waktu yang lalu Kali Cabang memiliki air yang jernih dan hampir setiap sore terdapat warga yang mandi. Tapi, kali tersebut kemudian tercemar sehingga tidak dapat dimanfaatkan untuk mandi atau mencuci pakaian.

”Kalau terpaksa ya ada saja yang mandi. Pernah waktu itu ada yang mandi, jadinya gatal-gatal. Mana airnya bau pesing. Pakai sabun juga tetap saja bau. Ini sudah lama kayak gini,” ujarnya.

Warga setempat telah memasang spanduk yang berisi tentang kekecewaan mereka atas kondisi kali yang tercemar. Salah satunya bertuliskan, ’Kami Rindu dengan Kali Kami yang Seperti Dulu’.

Selain tercemar limbah, kondisi kali tersebut juga dipenuhi tumpukan sampah. Di antaranya, sampah sisa makanan, plastik hingga popok bayi. Penumpukan sampah ini bahkan kerap menyumbat aliran air, terutama pada pintu air serta jembatan.

”Warga sangat memanfaatkan Kali Cabang, jadi tidak ada warga yang membuang sampah di kali. Namun sampah ini kiriman,” kata Alam.

Terpisah, Camat Karangbahagia, Suharja, menuturkan, pihaknya akan menelusuri dan berkomunikasi dengan dinas teknis untuk menangani persoalan tersebut.

”Saya belum mendapatkan informasi, nanti coba kami tinjau langsung ke lapangan ya. Ini kan penting untuk publik,” ujarnya.

(and/rbs/izo/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *