Penampakan Bunga Bangkai Mekar di Tengah Pemukiman Padat Penduduk Kota Bogor

Bunga bangkai yang mekar di halaman rumah warga Gang Binaan RT 5 RW 4, Kelurahan Tanah Sareal, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. (Foto : Reka Faturachman/Radar Bogor)
Bunga bangkai yang mekar di halaman rumah warga Gang Binaan RT 5 RW 4, Kelurahan Tanah Sareal, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. (Foto : Reka Faturachman/Radar Bogor)

BOGOR — Warga Gang Binaan RT 5 RW 4, Kelurahan Tanah Sareal, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, dibuat geger dengan kemunculan bunga bangkai di salah satu halaman rumah warga.

Bunga bangkai berdiameter sekira 60 centimeter itu diketahui tiba-tiba mekar dan mengeluarkan aroma tak sedap seperti bau bangkai tikus. Hal ini pun mengundang perhatian warga, mereka berbondong-bondong datang untuk melihat penampakan bunga bangkai tersebut.

Bacaan Lainnya

Pemilik halaman, Hasan Basri mengungkapkan bunga tersebut memang sudah tumbuh lama di pekarangan rumahnya. Ia menyebut bunga itu sudah tumbuh dengan sendirinya sejak 2 tahun lalu

Hasan mengaku tidak mengetahui jenis bunga itu. Meski demikian ia selalu merawat bunga tersebut seperti halnya tanaman lain yang tumbuh di pekarangan rumahnya.

“Dari dulu bentuknya menguncup saya kira talas atau ubi. Tapi lama kelamaan berkembang seperti bentuk payung. Baru sepekan kemarin mekar dan akhirnya mengeluarkan bau bangkai,” terang dia.

Bunga bangkai ini diketahui bernama “suweg” atau dalam istilah ilmiah disebut Amorphophallus paeoniifolius. Bunga suweg dikenal dengan aromanya sangat menyengat.

Bahkan banyak orang yang menyamakan aroma bunga suweg seperti bau bangkai tikus ataupun hewan lain yang mati. Hasan mengatakan saat puncak mekarnya bunga ini bisa mengeluarkan bau dengan radius yang cukup jauh.

Bahkan aroma tak sedap itu tercium hingga ke dalam rumahnya yang berjarak sekira 6-8 meter. “Kalau dari dekat bau sekali. Saya sampai tidak kuat dan merasa mual. Selain bau, bunga ini juga mengundang banyak lalat hijau,” terangnya.

Sejak jadi perhatian bunga bangkai ini pun jadi tontonan warga. Mereka secara bergantian datang dan mengambil gambar bunga tersebut. Bahkan beberapa warga sampai berswafoto dengan bunga ini.

Hasan menyebut dirinya tetap akan mempertahankan bunga itu di halaman rumahnya. Ia tidak akan memindahkan atau bahkan menjual bunga tersebut apabila ada yang menawar. “Akan tetap saya biarkan di sana saja. Paling saya tambahkan tulisan peringatan saja supaya tidak dipegang atau dirusak,” ucapnya. (fat)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *